Uncategorized

Perhutani Group Tumbuh Double Digit

BOGOR-KITA.com – Perhutani Group secara terus menerus melakukan restrukturisasi dan  transformasi bisnis perusahaan sehingga membuahkan  pertumbuhan secara double digit.

Hal ini ditunjukan dari hasil Laporan Audit  2018 yang telah diserahkan kepada Kementrian  Badan Usaha Milik Negara dengan  bertumbuhnya  pendapatan  sebesar 21% menjadi Rp4,4 triliun dan peningkatan laba bersih sebesar 49% menjadi Rp654 miliar. 

Dalam siaran pers yang diterima BOGOR-KITA.com, Selasa (28/5/2019) Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna mengatakan, peningkatan  kinerja perusahaan tersebut diawali dari restruktrisasi  usaha sejak ia memimpin Perhutani di akhir 2016,  dilandasi dengan  transformasi bisnis berfokus pada empat aspek yakni keuangan, operasi, organisasi dan budaya.

“Restrukturisasi  perusahaan melalui tahapan-tahapan dari Situation  Analysis,  Change  Management,  Emergency  Actions,  Business  Restructuring   ke eksekusi rencana kerja menuju Normal to Growth. Berkat kerja keras dan komitmen segenap jajaran   kami  yang  didukung  oleh  seluruh  stakeholders,  peningkatan  kinerja  tahun  2018 sejalan dengan tata waktu tahapan restrukturisasi yang ditetapkan  pada akhir tahun 2016.”

Baca juga  Pemprov Jabar Terima Penghargaan Desa Digital

Dalam menjalankan  usahanya,  Perhutani berpegang  kepada tiga  aspek pengelolaan  hutan lestari  yaitu  Profit,   Planet   dan People  yang  harus dapat  terus  membaik  dan  tumbuh. Keberhasilan pelaksanaan  ketiga prinsip tersebut harus dapat diwujudkan  secara bersamaan dengan   optimal.   Selain  aspek   Profit,   untuk   aspek   Planet  telah   terjadi    pertumbuhan penanaman  sebesar 151%  dengan jumlah  44.823  ha.

Sedangkan dari  aspek People yaitu pemberdayaan  masyarakat  di  sekitar  hutan  dalam  bentuk  program  kemitraan  dan  mitra lingkungan  (PKBL), bagi hasil usaha, dan pemberian  pekerjaan dalam kegiatan operasional perusahaan, terjadi  peningkatan sebesar 165% menjadi Rp. 824 miliar di tahun 2018.

Dalam  mewujudkan   visi  perusahaan  menjadi pengelola hutan terkemuka  di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat, mengawali tahun 2019 Perhutani mengusung tema Perhutani 4.0+: Governance    Through   Connectivity.    Tema  ini  diusung  sebagai  upaya  dalam mengintegrasikan  semua aspek baik hulu-hilir  maupun internal-eksternal  berbasis teknologi informasi  terkini  dalam  menunjang  penerapan  tata  kelola  perusahaan  yang  baik.  Dalam perbaikan  governance  Perhutani  melakukan  kerjasama dengan  berbagai  instansi termasuk Kepolisian Republik Indonesia,  Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca juga  DPRD Maklum Pemkab Bogor Nyerah Bangun Jalur Tambang

 Untuk menangkap peluang bisnis industri kayu energi dengan terus meningkatnya permintaan pasar global  (Profif),   Perhutani  tahun  ini  mulai  melakukan  ekstensifikasi  pengembangan tanaman  biomasa sampai ke industri hilir (wood pellet) dengan total  penanaman 120 ribu ha dalam waktu  5 tahun.  

Upaya ekstensifikasi ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim dengan mendorong pengurangan emisi C02 yang tahun  lalu secara global mencapai titik  tertinggi  (International   Energy Agency) (Planef).  

Transformasi pengembangan portfolio sumber daya hutan ini ditetapkan berdasarkan pilot project pengembangan  biomasa sejak tahun   2013 dengan hasil sesuai harapan.  Pola tanam  yang diterapkan  adalah Perhutanan Sosial Agroforestri  dengan tanaman  pertanian sehingga akses kepada masyarakat hutan semakin luas dan kesejahteraannya semakin meningkat (People).

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top