Penguatan Kelembagaan Masyarakat Desa Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum
Oleh: Thomas Nugroho
(Dosen IPB University)
BOGOR-KITA.com, LAMPUNG – Pembangunan masyarakat desa di Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung menghadapi tantangan yang berat yaitu bagaimana mewujudkan keseimbangan dalam pencapaian tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengembangan wilayah pemukiman melalui program transmigrasi yang dibangun sejak tahun 1970 bagi purnawirawan TNI AL diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Lampung Utara melalui pengembangan usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan kemajuan usaha pertanian tanaman pangan khususnya tanaman ubi kayu memberi tekanan pada lingkungan dan ekosistem perairan umum. Hal ini berdampak pada makin menurunnya manfaat perairan umum sebagai sumber kehidupan masyarakat yang dapat menyediakan kebutuhan protein ikan, serta sumber air untuk irigasi pertanian, budidaya ikan dan lainnya.
Kemajuan usaha pertanian khususnya pertanian tanaman pangan yaitu ubi kayu menimbulkan tingginya kebutuhan penggunaan lahan yang mengabaikan prinsip-prinsip keseimbangan ekologi. Usaha pertanian ubi kayu menjadi pilihan usaha yang sangat popular dan berkembang pesat pada masyarakat desa karena mudah, resiko gagal usaha rendah serta keuntungan yang diperoleh relative besar dalam satu kali panen dibandingkan dengan jenis usaha tanaman pangan lainnya.
Pola usaha pertanian tanaman pangan ubi kayu yang intensif memerlukan lahan yang luas hingga mengokupasi lahan sepandan sungai, situ, dan rawa yang seharusnya dipertahankan untuk tanaman hutan. Ekskalasi pemanfaatan lahan pertanian ubi kayu yang berorientasi mengejar keuntungan ekonomi yang besar dalam jangka pendek serta mengabaikan kondisi lingkungan serta daya dukung lahan menimbulkan erosi dan ancaman krisis sumberdaya air karena penyusutan lebar sungai, situ, dan rawa serta penutupan mata air yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan darat serta mematikan sumber kehidupan biota dan tanaman air lainnya.
Situasi demikian membutuhkan perhatian serta diperlukan adanya upaya membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan dan ekosistem sungai, situ dan rawa yang melalui program dosen mengabdi inovator (DMI) pada Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB dengan tema “Penguatan Kelembagaan Masyarakat Desa dalam Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum”.
Kegiatan Dosen Mengabdi Inovator ini dilakukan oleh tim dari Institut Pertanian Bogor yaitu Thomas Nugroho, S.Pi, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Sulistiono bersama 2 orang mahasiswa tingkat akhir yaitu Muhammad Ilham Yusuf Alghifari, dan Thouriqul Ihsan.
Adapun program yang dikembangkan yaitu melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya membangun dan menguatkan kelembagaan masyarakat desa dalam pengelolaan sumberdaya perairan umum. Kegiatan tersebut dilakukan dengan metode bertemu langsung dengan anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani raja di Dusun Banjar Harum Desa Desa Madukoro Kecamatan Kotabumi Utara pada Hari Senin tanggal 4 Desember 2023. Rumusan dari pertemuan tersebut diperlukan penerapan nilai dan aturan masyarakat yang tertuang dalam peraturan desa mengenai pengelolaan sumberdaya perairan umum.