Pendidikan

Pandangan Islam terhadap ‘Workaholic’

Ilustrasi/Istimewa

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Akhir-akhir ini di kalangan generasi milenial muncul budaya workaholic. Kecanduan kerja adalah masalah yang berkembang di seluruh dunia, dengan perkiraan satu dari lima orang menderita kecanduan kerja atau perilaku obsesif-kompulsif terkait pekerjaan mereka. Di Indonesia, 64% dari pegawai profesional mengakui bahwa diri mereka adalah workaholic. Workaholic dapat didefinisikan sebagai budaya gila kerja atau disebut juga hustle culture. Orang yang terjebak dalam workaholic merasa bahwa dirinya harus bekerja keras demi mencapai kesuksesan. Karena mereka menganggap satu-satunya jalan untuk mencapai keberhasilan hanya dengan bekerja secara terus menerus. Workaholic juga tampak melalui adanya kebiasaan yang menganggap bahwa bekerja lebih penting daripada hal lainnya.

Salah satu aspek positif dari workaholic adalah fokus dan tekad untuk mencapai tujuan mereka. Mereka bekerja keras, mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaannya. Sehingga, mereka seringkali menjadi pemimpin  industri  dan mempunyai reputasi. Mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan banyak tugas dengan cepat dan efisien. Kualitas ini sangat berharga di tempat kerja, dimana waktu dan efisiensi merupakan faktor penting bagi keberhasilan  bisnis.

Baca juga  Plafon Ruang Kelas SDN Cipinang 3 Rumpin Ambruk, Ironi Pendidikan Di Daerah Tambang

Kecanduan untuk bekerja terus menerus ini tentu dapat berdampak buruk, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Dikarenakan dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan, depresi, penyalahgunaan obat, bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Telah banyak pula riset yang menunjukkan bahwa workaholisme menimbulkan depresi, kecemasan, insomnia, dan banyak gangguan terhadap kesehatan mental.

Workaholic atau gila kerja merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Apalagi jika pekerjaan tersebut memberikan kesenangan dan berbagai alasan yang mengantarkan mereka pada kepuasan. Kepuasan itu bisa berupa gaji yang besar dan sebagainya. Maka pekerjaan tersebut akan semakin gila digelutinya. Tidak kenal waktu, pergi pagi pulang malam, lupa makan, sholat menjadi lalai, lupa kepada keluarga bahkan lupa pada kesehatan sendiri.

Baca juga  Dampak Tiktok dan Twitter Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula pada Pilpres 2024

Workaholic dalam pandangan Islam tentunya tidak menganjurkan umatnya untuk gila dalam bekerja. Apalagi sampai melalaikan tujuan hidupnya sebagai seorang hamba Allah yang akan kembali kepada-Nya pada waktu yang telah ditentukan. Penyakit satu ini jangan sampai ada pada setiap muslim karena Islam sudah mengatur setiap aktifitas kehidupan umatnya secara seimbang dan tidak berlebih-lebihan.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Surah Al-Qashash ayat 77. Pada ayat ini,  hendaknya kita dapat hidup secara seimbang, dengan mengutamakan kebahagiaan akhirat sebagai visi kita, dan juga merengkuh kehidupan dunia serta kenikmatannya sesuai dengan ridha Allah, sebagai bekal kita untuk kehidupan akhirat kelak. Jangan terlalu sibuk mengejar harta serta kesenangan dunia, hingga lupa akan kehidupan akhirat yang lebih kekal dan lebih baik dari segala apa yang ada di dunia ini.

Baca juga  Pentas Seni Puncaki Rangkaian Peringatan HUT ke-21 STIE TRIGUNA

Islam telah memberi arahan bahwa dalam menjalankan kehidupannya, seorang muslim tidak boleh sampai terjebak pada gaya hidup workaholic. Meskipun seorang muslim diperintahkan untuk bekerja dengan itqan,  professional dan menjaga amanah, prinsip tawazun atau keseimbangan harus penting diperhatikan. [] Oleh: Nayla Audriva Cahyo, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Sumber:

https://www.harianhaluan.com/lifestyle/amp/108214227/mengenal-workaholic-orang-yang-gila-kerja-ini-dampak-positif-dan-negatifnya

https://mekari.com/blog/budaya-workaholic/

https://fpscs.uii.ac.id/blog/2022/01/28/hindari-hustle-culture-pentingnya-tawazun-dalam-bekerja/#:~:text=Islam%20telah%20memberi%20arahan%20bahwa,atau%20keseimbangan%20harus%20penting%20diperhatikan

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top