BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University Prof Dr drh Srihadi Agungpriyono, menjelaskan tentang pentingnya pendekatan “one health” dalam meningkatkan sistem pangan yang aman dan berkelanjutan.
Pendekatan ini merupakan kesatuan dan kesinambungan upaya yang dilakukan leh sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.
Prof Srihadi menggarisbawahi pentingnya pangan untuk kehidupan manusia. Namun, pangan yang sehat dan berkelanjutan memiliki berbagai tantangan ke depan. Antara lain pertumbuhan manusia yang sangat cepat, perubahan lingkungan dan penyakit-penyakit menular. Tentunya faktor-faktor tadi berakibat pada ketersediaan dan keamanan pangan ke depan. Pangan yang aman, sehat, utuh dan halal akan berkontribusi pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
“Di dunia internasional, jargon “one health” terus didengungkan apalagi melihat kondisi pandemi saat ini. Kita tidak lagi diharapkan melihat pandemi sebagai sesuatu yang terpisah-pisah (fragmented) tetapi perlu dilihat secara lebih komprehensif. Pendekatan “one health” melihat secara menyeluruh mengenai kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan. Apabila penerapan “one health” terus didengungkan dan dilaksanakan sesuai dengan peran masing-masing maka pandemi dapat dicegah atau dapat diatasi dengan lebih baik. Salah satunya dengan cara memotong rantai penyebaran penyakit menular,” ujarnya dalam keterangan diterima BOGOR-KITA.com Selasa (30/6/2020).
Sementara Prof Dr Sumiati, Dekan Fakultas Peternakan IPB University juga menjelaskan mengenai “Healthy Feed for Healthy Food”. Salah satu implementasi dari “one health” yaitu bagaimana ternak diberikan pakan yang sehat dan aman sehingga berkontribusi pada pangan yang sehat.
Contohnya pada komoditi unggas. Dengan pakan yang aman dan bermutu, produksi unggas dapat meningkat sehingga menghasilkan keamanan pangan yang baik. Tentunya dalam jangka panjang dapat berperan dalam meningkatnya kesehatan manusia. Pakan dapat dikatakan bermutu apabila memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain bahan baku, standar kebutuhan nutrien ternak, teknik pengolahan, formulasi dan teknik pencampuran serta kontaminan. Di Indonesia sendiri, beberapa kebijakan telah difokuskan untuk menjaga pakan yang sehat. Seperti pengembangan mutu pakan, pengembangan sumberdaya manusia, pengawasan mutu pakan, pengembangan laboratorium pakan dan pengembangan regulasi di bidang pakan. Dengan pakan yang sehat atau bermutu maka dalam jangka panjang kualitas kesehatan manusia dapat meningkat,” imbuhnya. [] Hari