BOGOR-KITA.com, KOTA SUKABUMI – Kota Sukabumi diizinkan membuka sekolah usai ditetapkan sebagai zona hijau (level 1) tingkat kewaspadaan Covid-19 oleh Gugus Tugas Jawa Barat.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 BAB III Bagian Kedua Pasal 7 disebutkan Pelaksanaan PSBB pada level 1 dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pembatasan mobilitas penduduk dilakukan antar provinsi;
b. aktivitas sekolah, kantor, industri, pasar, dan toko berjalan normal akan tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan dan ketentuan mengenai jaga jarak secara fisik (physical distancing);
c. deteksi dini (tracing) dilakukan melalui pelacakan kontak dan tes; dan
d. bagi masyarakat yang sakit, dianjurkan untuk melaksanakan isolasi atau karantina.
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Kang Emil) pada Senin (29/6/2020) melaporkan, Kota Sukabumi masuk dan menjadi satu-satunya Zona Hijau (Level 1) dalam leveling kewaspadaan Covid-19 oleh Gugus Tugas Jabar.
“Kami izinkan Kota Sukabumi untuk persiapan protokol sekolah karena sesuai aturan kalau sudah Zona Hijau diperbolehkan melakukan persiapan untuk sekolah fisik dengan protokol yang sangat ketat,” ujar Kang Emil.
Meski begitu, Kang Emil mengingatkan bahwa anak-anak merupakan aset paling berharga dalam kehidupan, terutama saat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kota Sukabumi betul-betul harus menyiapkan protokol ketat demi melindungi anak ketika sekolah.
“Momen penting di pandemi Covid-19, yaitu kita menyadari ternyata aset penting kemanusiaan adalah keluarga dan anak-anak,” kata Kang Emil.
Dalam menyiapkan protokol itu, Kang Emil pun meminta Gugus Tugas untuk mengawal dan berpesan agar Pemerintah Daerah Kota Sukabumi mempelajari kebijakan negara lain yang berhasil maupun gagal saat membuka sekolah.
Kang Emil optimistis jika protokol dilakukan dengan ketat dan mencontoh metode negara yang berhasil membuka sekolah, maka pembukaan sekokah fisik di Kota Sukabumi akan berjalan maksimal.
“Belajarlah dari kegagalan negara lain yang sempat membuka sekolah namun ternyata menemukan klaster sekolah dan belajarlah dari negara yang sudah berhasil membuka sekolah fisik,” tuturnya. [] Hari