Kota Bogor

Kronologi Penembakan Pria di Area Pasar Mawar Kota Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Rekan korban penembakan di area Pasar Mawar, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah mengungkapkan kronologi yang menewaskan ET (45).

Peristiwa itu diduga bermula dari perselisihan antara korban dengan kelompok lain.

Rekan korban, Fajar Rahmat Rianto menjelaskan bahwa insiden bermula pada 1 Februari 2025. Saat itu terjadi adu mulut antara korban dengan pihak lain di seberang Pasar Mawar.

“Saat itu, korban ditegur oleh pemilik pasar. Kami berupaya menyelesaikan masalah ini melalui koordinasi dengan pihak terkait demi menjaga kondusifitas Kota Bogor. Namun pihak mereka justru menunjukan sikap agresif seperti mengerahkan massa dan melakukan intimidasi,” ujar Fajar saat ditemui di Mako Polresta Bogor Kota pada Senin (3/2/2025).

Baca juga  Musrembang Bogor Selatan Hasilkan 192 Usulan, Kembangkan Potensi Wisata Termasuk Camping Ground di Rancamaya

Pada malam kejadian, lanjut Fajar, pihak korban berinisiatif melakukan mediasi, namun situasi berujung pada bentrokan.

“Saat saya dan korban maju untuk bicara, tiba tiba salah satu dari mereka melakukan tindakan anarkis. Korban pertama kali dipukul dari belakang dan korban pun berusaha membela diri,” katanya.

Di lokasi kejadian, kata Fajar pihaknya berjumlah enam orang, sementara pihak mereka berjumlah sekitar 20 orang yang datang menggunakan tiga mobil dan beberapa sepeda motor.

Fajar menyebut, bahwa pelaku melepaskan empat tembakan, tiga diantaranya mengenai tubuh korban, yakni di dada, pinggang dan satu tembakan mengenai ponsel korban.

“Setelah korban tertembak, pelaku terus menganiaya sehingga korban harus dievakuasi. Saya sendiri sempat terkena pukulan balok dan dilempari batu. Korban sempat dilarikan ke RSUD Kota Bogor sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Ciawi untuk diautopsi,” terangnya.

Baca juga  TIMPORA Tingkat Kecamatan Resmi Dibentuk

Hingga saat ini, identitas pelaku belum diketahui. Pihak korban menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian dan meminta kasus tersebut dapat diusut secara tuntas.

“Kami berharap pelaku dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai hukum,” ucapnya.

Sementara, rekan korban lainnya, TB Wiliam mengungkapkan sebelum insiden terjadi, telah ada upaya mediasi.

“Saya berusaha mencari jalan tengah dan bersikap netral. Saya juga berkoordinasi dengan ET. Saya kenal ET sudah lama, meskipun dia pernah memiliki kasus hukum,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa kondisi pasar sempat kondusif sebelum kejadian, namun insiden ini berkembang diluar dugaan hingga berujung pada penggunaan senjata api.

“Ini bukan sekedar keributan biasa, tapi tindakan brutal yang tidak bisa diterima. Padahal sebelumnya sudah ada upaya mediasi. Saya sudah berupaya menenangkan mereka,” pungkasnya. [] Ricky

Baca juga  6 Tahun, Pemkot Bogor Koleksi 150 Penghargaan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top