Kota Bogor Produksi 700 Ton Sampah Tiap Hari saat Ramadan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Volume sampah pada ramadhan ini terus mengalami peningkatan. Hingga hari ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor mencatat grafik pengangkutan sampah terus meningkat.
Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Bogor, Asep Faisal Rahman mengatakan dalam seminggu terakhir, volume sampah yang diangkut setiap hari bertambah sekitar 20 sampai 30 persen dari biasanya.
“Jadi kalau biasa 600 ton (volume sampah), itu sekarang bisa sampai 750 ton per hari. Karena ditambah dengan sampah-sampah kegiatan bulan puasa, seperti kegiatan belanja takjil, buka bersama dan lain-lain,” ungkapnya Asep, Sabtu (15/4/2023).
Peningkatan volume sampah itu, kata Asep terjadi di pusat kota yang biasanya banyak ditemukan para pedagang takjil maupun jajanan, seperti di wilayah Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara dan lainnya.
Asep mengaku, hal itu menyebabkan sejumlah tempat penampungan sampah sementara (TPS) selalu penuh, bahkan melebihi kapasitas hingga berceceran. Kondisi itu membuat pihaknya harus bekerja lebih ekstra.
“Jadi yang biasanya bisa sekali angkut menjadi dua kali, karena ada penambahan sedikit dari sampah-sampah takjil buka puasa dan yang lain beberapa titik juga. Tapi Alhamdulillah bisa tercover, mudah-mudahan nggak sampai bertambah terus secara signifikan,” katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah berlebih, selama Ramadan ini pihaknya menambah jam operasional petugas dengan mengadakan piket malam yang menyisir seluruh TPS di wilayah Kota Bogor.
“Memang dikhawatirkan (TPS) akan penuh. Jadi di waktu malam disisir oleh Tim Pasukan Kuning yang terjadwal atau kebagian tugas piket malam, biar besok paginya masih dalam kondisi bersih atau sampahnya tidak meluber hingga ke jalanan,” jelasnya.
Ia menuturkan, di bukan ramadhan ini tidak ada penambahan jumlah petugas maupun armada dalam menangani peningkatan volume sampah yang mencapai ratusan ton tersebut.
Sebab, lanjut Asep, jumlah petugas dan armada yang dimiliki DLH Kota Bogor saat ini masih mampu menangani.
“Tim penyapuan terdiri dari 700-an orang yang terbagi dalam tiga shift. Di ring satu dan dua shift di pinggiran kota dan untuk tim angkutan kita ada sekitar 300-an orang yang terdiri dari pemgemudi dan kru,” terang pria yang akrab disapa Well ini.
Terkait jumlah armada yang saat ini beroperasional dalam setiap harinya itu, ada sekitar 83 unit truk. Kemudian ada mobil kecil sekitar 4 unit dan 6 unit mobil sampah yang beroparisional khusus di dalam kota.
“Kita akan kembali gaungkan sosialisasi ke masyarakat, kemudian juga edukasi kepada para pedagang takjil dan lainnya itu dengan memberikan pemahaman dan juga fasilitas untuk mengumpulkan sampahnya. Jadi minimal sampahnya itu tidak tercecer,” terangnya.
“Intinya kita targetnya nanti bisa mengatasi puncaknya itu nanti di malam takbiran, karena dipastikan keberadaan sampah akan membludak,” pungkasnya. [] Ricky