Kota Bogor

Komisi IV DPRD Kota Bogor Evaluasi Penanganan Covid-19

BOGOR-KITA.com, BOGOR –  Komisi IV DPRD Kota Bogor menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor Endah Purwanti, diikuti oleh anggota Komisi IV lainnya yaitu Devie Prihartini Sultani, Anna Mariam Fadilah, Sri Kusnaeni, Achmad Saeful Bakhri, Ence Setiawan, Enny Indari, Jatirin, Achmad Rifky Alaydrus, Syarif Hidayat Sastra dan Mochamad Zaenal Abidin.

Dalam rapat yang digelar melalui zoom meeting ini, Endah menyoroti terkait kesiapan Kota Bogor dalam menangani pasien Covid-19 yang belum terlayani dan insentif tenaga kesehatan.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, belum menunjukkan adanya penurunan kasus positif selama pelaksanaan PPKM Darurat ini. Sehingga menurut Endah, perlu adanya penambahan kembali ketersediaan tempat tidur untuk ruang IGD atau ICU.

Baca juga  PKB Genap Satu Fraksi Usai Dapat Empat Kursi DPRD Kota Bogor

“Kita bisa memaksimalkan puskesmas yang ada dengan memberikan konsentrator oksigen di setiap puskesmas yang nantinya akan digunakan oleh warga yang isoman. Bayangkan saja saat ini masih ada 7.000 warga yang melakukan isoman,” ucap Endah, Kamis (22/7/2021).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan RSUD Kota Bogor menyatakan diri siap untuk dijadikan rumah sakit penanganan Covid-19 secara keseluruhan. Hal ini berdasarkan instruksi presiden dimana di setiap kota atau kabupaten perlu memiliki rumah sakit yang khusus menangani Covid-19.

“Jadi RSUD tadi menyatakan diri siap untuk menjadi RS yang menangani Covid-19 secara penuh dan kita dukung ini,” ungkapnya.

Endah juga turut menyoroti terkait insentif nakes yang diperkirakan untuk bulan Januari dan Februari akan cair dalam waktu dekat ini.

Baca juga  Doa dan Zikir Minta Perlindungan dari Pandemi Covid-19, DPRD Kota Bogor Gelar Istighosah

Ia pun mengaku akan mendorong pelaksanaan refocusing anggaran yang akan difokuskan untuk insentif nakes, mempersiapkan puskesmas untuk melayani Covid-19 secara maksimal dan kebutuhan lainnya.

“Perlu terus disuport perjuangan para nakes semua. Terimaksih buat diskusi siang ini. Refocusing anggaran untuk percepatan penanggulangan covid, komunikasi dengan anggota DPR RI untuk support,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan selama pelaksanaan PPKM Darurat peningkatan kasus mencapai 29 ribu. Dengan data tambahan berupa saat ini sedang krisis nakes, karena ada sekitar 400 nakes sedang isoman.

“Nakes kelelahan jadi imun turun mudah terpapar. Dengan peningkatan kasus, isoman yang jadi tanggungjawab puskesmas untuk memantau, kolaborasi denga IDI dan IBI lewat telemedicine. Ini salah satu upaya kita,” tutur Retno.

Baca juga  KWT Sempurna Siap Ikuti Penilaian Kedua Lomba Tanaman Herbal Bejo

Sedangkan, Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir memaparkan bahwa saat ini RSUD akan dikonversi perlahan. Sebab ruang Isolasi untuk dewasa full, selain itu, RSUD Kota Bogor juga terkendala ketersediaan oksigen, terlebih dalam hal pengisian.

“Pasien yang datang ke RSUD saturasinya sudah 70 persen, sudah berat. Bahkan di ICU sendiri daftar tunggu sudah 31 antrean. Dengan adanya RS lapangan dikira dapat backup ICU, ternyata masalahnya di oksigen juga terbatas. Lebih baik akan kami tangani semampu kita. Untuk pasokan oksigen ada 4 strategi, pipanisasi memakai oksigen sentral. Maksimalisasi generator oksigen, dari kemenkes dan banprov. Memperbanyak tabung 6 kubik dan pengawasan efisiensi oksigen,” tandasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top