Jam Kerja Pegawai Hotel di Puncak Dikurangi
BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG – Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswandi mengungkapkan jika sebagian hotel sudah mengurangi jam kerja pegawainya.
Langkah tersebut diambil manajemen hotel karena okupansi hotel yang terus menurun sejak virus Covid-19 kembali bermutasi.
“Sudah hampir normal di akhir tahun kemarin, tapi sekarang mulai dikurangi jam kerja pegawainya, dari yang tadinya sudah mulai kerja full satu bulan, sekarang 10 hari kerja 10 hari libur,” ujar Boboy kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
Pengurangan waktu kerja ini tentunya berdampak signifikan bagi penghasilan pegawai. Sebab, manajemen hotel membayar gaji pegawai sesuai hari yang dia kerja.
“Kalau dalam satu bulan kerjanya 15 hari berarti upah yang diterima sesuai 15 hari kerja dalam sebulan,” ucapnya.
Langkah perusahaan hotel mengurangi waktu kerja ini demi menyelamatkan keuangan hotel.
Bayangkan, hunian hotel dalam beberapa pekan ini mengalami penurunan hingga 70 persen, sementara operasional hotel dari mulai listrik, internet, gaji pegawai dan lain-lainya tidak berkurang,”Caranya ikut mengurangi biaya operasional hotel, salah satunya pekerja,” bebernya.
Kondisi ini, lanjut Boboy sebenarnya sudah dilakukan managemen hotel sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
“Dan saat ini harus kembali dilakukan,” pungkasnya.
Sementara, Camat Cisarua, Ivan Pramudia mengatakan, Satgas Covid-19 Kecamatan Cisarua masih memberlakukan PPKM level 2 . Sebab, sampai saat ini belum ada Peraturan Bupati baru terkait PPKM.
“Jadi aturannya masih sama seperti kemarin, kemungkinan dalam beberapa hari ini Perbup yang baru terkait PPKM sudah keluar,” ujar Ivan Pramudia.
Hanya saja yang penting harus dilakukan hotel, restoran, tempat wisata saat ini yaitu selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. [] Danu
