Ini Kesaksian Warga Saat Gempa Bandung
BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Gempa bumi berkekuatan 4,,9 Magnitudo mengguncang Bandung. Kejadian ini dirasakan oleh warga Kota Bandung serta Kabupaten Bandung, sehingga membuat warga panik dan berlarian keluar bangunan/gedung.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, gempa bumi terjadi pada pukul 09.41 WIB dengan episenter gempa di titik koordinat 7,2 derajat lintang selatan (LS), 107,65 derajat bujur timur (BT) atau tepatnya 25 km, Tenggara Kabupaten Bandung di kedalaman 10 kilometer.
“Iya terasa bener getarannya di pusat Kota Bandung. Saya tadi berada di jalan Pasteur dan jalan Narisun, warga panik dan berlarian keluar dari dalam gedung,” ujar Eka (33), salah seorang warga yang saat itu berada di tengah Kota Bandung.
Lelaki yang pernah lama tinggal di Bogor ini menyebutkan, hampir semua wilayah Kota Bandung merasakan ada getaran gempa bumi tersebut. Bahkan gempa dirasakan hingga ke Kota Sumedang.
“Kebetulan keluarga besar ada di Kota Sumedang, mereka mengabarkan ada getaran gempa dirasakan disana. Walau jaraknya dari Kota Bandung ini sekitar 69 kilometer,” tuturnya.
Eka mengungkapkan, getaran gempa bumi ini membuat karyawan karyawan di gedung – gedung yang ada di jalan Pasteur dan Narisun Kota Bandung berlarian keluar gedung guna antisipasi bencana sekaligus menyelamatkan diri.
“Banyak karyawan lari keluar gedung, termasuk di tempat saya kerja. Hal itu juga terlihat di sekitar stasiun kereta api, banyak orang berlarian merasakan ada goncangan gempa,” tukas Eka.
Mengutip keterangan resmi yang di terima media ini dari Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, memperhatikan episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Garsela
“Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal,” ungkap Dr. Daryono S.Si, M.Si, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Sementara itu, dampak getaran gempa bumi tektonik di Kota Bandung ini juga dirasakan di beberapa daerah lainnya yaitu Majalaya, Lembang, Parongpong, Bandung Barat, Garut dan Cileunyi.
“Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempa bumi tektonik ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG tercatat ada sekitar 5 aktifitas gempa susulan (after shock),” tutup Dr. Daryono. [] Fahry