Kota Bogor

IDF Bekerjasama dengan Kemendikbud-Ristek dan Mastercard Launching SMK PK Cyberwarrior 2022

BOGOR-KITA.com, BOGOR – InfraDigital Foundation (IDF) bekerjasama dengan Mastercard, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) Cybersecurity di SMK Wikrama, Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (9/8/2022).

SMK-PK ini merupakan program nasional yang bertujuan untuk mengimplementasikan kerjasama antara lembaga pemerintah dengan pihak swasta.

Melalui program ini, Kemendikbud-Ristek melakukan penyepadanan dukungan terhadap kontribusi Mastercard yang memberikan pendanaan pelatihan cybersecurity. Penyepadanan dukungan pemerintah dapat melalui penyediaan komputer kepada sekolah binaan yakni SMKN 2 Jakarta dan SMKS Wikrama Bogor.

Program ini akan melibatkan 300 siswa, alumni muda, dan guru dari kedua sekolah tersebut. Program pelatihan ini akan diintegrasikan dengan kurikulum sekolah yang terdiri dari materi modul CompTIA Network+, Linux+, dan Security+, sertifikasi global, serta job channeling untuk memperluas kesempatan bagi para siswa dalam mendapatkan pekerjaan pada bidang IT/Cybersecurity.

Chairman InfraDigital Foundation, Muhammad Rofi, mengungkapkan dalam upaya membantu Indonesia mengurangi dampak ekonomi yang disebabkan oleh serangan siber, IDF dan Mastercard berkolaborasi untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi cybersecurity bagi generasi muda Indonesia, khususnya siswa SMK.

Baca juga  Bima Arya Umumkan dan Lantik Direksi Perumda Tirta Pakuan Besok

Sebagai bagian dari program unggulan Mastercard Academy 2.0, pelatihan dan sertifikasi cybersecurity ini menargetkan 6.000 siswa SMK pada tahun 2023. Program pelatihan ini terdiri dari pelatihan daring intensif, workshop soft skills, webinar karir, sertifikasi global CompTIA, dan job channeling.

“Hingga Mei 2022, pelatihan dan sertifikasi cybersecurity telah melatih sebanyak 5,005 siswa dan guru di 341 sekolah. IDF dan Mastercard bekerja sama secara erat dengan pemerintah Indonesia termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memperluas program dan memastikan kegiatan dapat tetap berlanjut bahkan setelah program intervensi berakhir,” ucap Rofi.

Melalui program SMK Pusat Keunggulan Cyberwarriors, kata Rofi sebagai bagian dari program Cybersecurity Training ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi dengan membekali peserta untuk menjadi Tech Talent baru. “Khususnya bidang cybersecurity yang sudah siap dan matang dalam memasuki dunia kerja,” katanya.

Sementara, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kemendikbud-Ristek, Saryadi menyampaikan, program SMK-PK Cybersecurity ini adalah upaya gotong royong antara pemerintah dan swasta untuk bersama-sama memberikan dukungan dalam pengembangan SMK pusat keunggulan guna terwujudnya link and match antara smk dengan industri.

Baca juga  Jadwal dan Harga Tiket KA Pangrango Jurusan Bogor – Sukabumi

“Kemendikbud-Ristek dalam memberikan dukungannya tidak hanya diberikan dalam satu tahun, namun akan kami kawal sekurang-kurangnya tiga tahun, bahkan sampai empat tahun, sesuai dengan proyeksi bagaimana sekolah tersebut bertransformasi,” kata Saryadi.

Wakil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, Hj Otin Martini berharap lulusan SMK tidak lagi banyak pengangguran, tetapi lulusan SMK benar-benar menjadi SMK Bisa dan Hebat.

“Apalagi saat ini kurikulum kita sudah di combine antara apa yang dibutuhkan di industri akan diajarkan di sekolah,” ujarnya.

President Director, PT Mastercard Indonesia, Navin Jain menuturkan seiring upaya Indonesia untuk terus mempercepat transformasi digital, terdapat kebutuhan untuk fokus dalam keamanan siber. Kekurangan keterampilan keamanan siber terus memiliki berbagai tantangan dan dampak di Indonesia.

Ia mengungkapkan, Mastercard senang berkolaborasi dengan IDF dan Kemendikbud-Ristek untuk meningkatkan keterampilan anak-anak muda di SMK melalui program SMK PK guna mendukung agenda transformasi digital dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Indonesia.

Baca juga  Mardiyanto Dorong Masyarakat Untuk Aktif Dalam Pengajuan Sarpras Seperti PJU LED

“Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari komitmen Mastercard untuk menjadikan 1 miliar orang dan 50 usaha mikro dan kecil bagian dari ekonomi digital di tahun 2025,” jelasnya.

Salah satu kisah sukses program pelatihan cybersecurity yang dilaksanakan oleh IDF dan Mastercard dapat dilihat dalam sosok Aziz. Aziz merupakan salah satu alumni pelatihan yang mendapatkan pekerjaan sebagai Associate Cybersecurity Consultant di Horangi Cybersecurity, perusahan keamanan siber yang berasal dari Singapura.

Melalui pelatihan ini Aziz berhasil mendapatkan sertifikasi CySA+ CompTIA, sebuah sertifikasi analis cybersecurity pada tingkat kesulitan moderate-advance. Program pelatihan dan sertifikasi ini meningkatkan kemampuan, baik hard skills maupun soft skills Aziz, khususnya dalam bidang cybersecurity.

Pencapaian ini membuktikan, sebagai seorang lulusan SMK, Aziz memiliki kepercayaan diri untuk bersaing dengan pelamar kerja lainnya untuk mendapatkan pekerjaan di industri Informasi dan Teknologi secara global. ini Aziz berhasil untuk bisa memiliki pendapatan di atas upah minimum Jakarta dan dapat membantu perekonomian keluarganya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top