Kab. Bogor

Gunakan Dana CSR, 13 Perusahaan Siap Percantik Gerbang Tegar Beriman

BOGOR-KITA.com –  Sebanyak 13 perusahaan di Kabupaten Bogor akan merevitalisasi tugu selamat datang atau gerbang Tegar Beriman dan membangun taman pancakarsa. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Tim Fasilitator Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Yusfitriadi, Selasa (13/8/2019).

“Kita sudah adakan pertemuan pada Jumat pekan lalu di Kantor Bappedalitbang. Sedikitnya 13 perusahaan menyatakan siap berpartisipasi dalam program revitalisasi tugu selamat datang di Jalan Tegar Beriman dan membangun taman pancakarsa di areal sekitar Stadion Pakansari,” kata Yus.

Kesiapan perusahaan itu pun mewujudkan rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang akan merevitalisasi dan membangun bangunan tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatn Belanja Daerah (APBD).

Kata Yus, 13 perusahaan yang akan mendanai proyek melalui program Corporate Social Responsibilty nya (CSR) itu dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) dan ditandai dengan nota kesepakatan bersama TJSL.

“Dari 13 perusahaan, baru 9 yang menandatangani nota kesepakatan dengan TJSL berikut jumlah dana CSR yang akan akan dikucurkan. Empat perusahaan sisanya sudah menyatakan kesiapannya, namun masalah berapa dana yang akan dikucurkan masih dirundingkan di internal perusahaan,” ungkap Yus.

Baca juga  Pemkot Bogor Susun  Rencana Manfaatkan Dana CSR untuk Pembangunan

TJSL memberikan keleluasan kepada perusahaan yang akan berpartisipasi di dua proyek itu, mereka bisa mengucurkan dananya atau pun dalam bentuk barang/bahan material.

“Total dana CSR yang terkumpul dari sembilan perusahaan itu mencapai Rp5 miliar lebih. Dana CSR terbesar disumbangkan PT. Bank Jabar Banten (bjb) dengan sumbangan CSR mencapai Rp 4,393 miliar, di mana alokasinya untuk pembangunan taman pancakarsa,” jelasnya.

Dua proyek yang akan dibangun dan direvitalisasi itu, kata Yus, sepenuhnya diserahkan pada perusahaan, di mana mereka nanti yang menunjukan siapa pelaksana atau kontraktor untuk proyek revitalisasi tugu Tegar Beriman dan pembangunan taman pancakarsa.

“Kami (TJSL) dari awal sudah menyampaikan kepada semua perusahaan, jika pelaksanaan program tidak dilakukan TJSL melainkan kepada perusahaan yang berpartisipasi. Kami hanya membuat laporan saja, nama-nama perusahaan yang aktif melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosialnya,” kata dia.

Baca juga  Sambut HUT RI, Warga Tanah Sareal Kota Bogor Gotong Royong Percantik Trotoar

Yus mengatakan, CSR dari sejumlah perusahaan pada tahun 2019 ini difokuskan untuk mempercantik wajah ibukota Cibinong. Kedepannya atau untuk CSR tahap II penggunaan atau alokasinya untuk program sosial kemasyarakatan, seperti rehabitasi rumah tak layak huni (Rutilalu) dan pembangunan tempat Mandi Cudi Kakus (MCK) di kampung-kampung kumuh.

“Program yang kita rancang arah dan tujuannya jelas.  Perusahaan yang terlibat aktif  akan kami laporkan ke pemerintah pusat (Kementerian Perindustrian-red) dan lembaga atau instansi terkait lainnya,” terangnya.

Yus menegaskan, posisi TJSL tidak sebagai pengumpul uang CSR perusahaan, tapi sebatas fasilitator saja. 
Sebagai informasi, TJSL dibentuk petinggi Kabupaten Bogor, untuk menggantikan forum CSR yang selama ini kurang berjalan. TJSL diberi tugas mengundang dan mendata perusahaan yang ada di Kabupaten Bogor, agar rutin menyalurkan dana tanggung jawab sosialnya.

Baca juga  Realisasi Dana CSR Kota Bogor 2015 Meningkat Lebih 100 Persen

“CSR itu kan sifatnya wajib, karena merupakan perintah undang-undang. Perusahaan yang tak mau mengeluarkan dana CSR ada sanksinya dan yang menjatuhkan pemerintah pusat berdasarkan laporan dari pemerintah daerah,”  kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kukuh Sri Widodo.

Kukuh mengungkapkan, potensi dana CSR di Kabupaten Bogor sangat besar, namun selama ini penyalurannya belum diketahui, hanya beberapa perusahaan saja yang rutin melaksanakannya.

“Harapan kami sih, TJSL jadi penggedor, agar semua perusahaan yang ada di Kabupaten Bogor rutin menyisihkan sebagian kecil keuntungannya untuk lingkungan, karena kalau semua program pembangunan dibebankan pada APBD akan sulit, mengapa ?, karena uang APBD itu jumlahnya sangat terbatas, sementara program yang harus dilaksanakan pemerintah sangat banyak,” tutupnya. [] Admin/Pkr

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top