Kota Bogor

DPRD Kota Bogor Pertanyakan Inovasi Bapenda Beri Pemasukan Kas Daerah

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor dari fraksi PPP Rizal Utami meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor melakukan inovasi dan gebrakan untuk memberi pemasukan kas daerah di tengah pandemi Corona saat ini.

Meski demikian, kas daerah khususnya di Kota Bogor tak boleh sampai kosong karena itu, dituntut peran yang lebih dari Bapenda Kota Bogor agar bisa memberi masukan ke kas daerah, karena di Kota Hujan ini, masih banyak tempat usaha yang buka meski dilakukannya PSBB.

“Mana dong gebrakan dan inovasinya dari Kepala Bapenda (Deni Hendana, red). Di saat seperti ini, harusnya jemput bola mendapatkan pemasukan untuk kas daerah. Dan bisa ditelisik sektor mana saja yang bisa menghasilkan pendapatan,” tegas Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor ini, Kamis (16/4/2020). 

Baca juga  Kota Bogor Juara 1 Lomba Kinerja Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Tingkat Nasional

Pihak Pemkot Bogor, lanjut Rizal, bisa memanfaatkan Bapenda untuk meraih pemasukan dan jangan hanya tergantung pada bantuan pusat serta provinsi saja.

“Dan kalau Kepala Bapenda tak sanggup untuk melakukan inovasinya dalam mendapatkan pemasukan daerah, ya jujur saja bilang tak mampu. Jangan, tak sanggup tapi bilang mampu,” tegasnya.

Rizal mengatakan, dalam waktu dekat Komisi II bakal melakukan rapat dengan Bapenda membahas masalah ini. Jika tidak memungkinkan bertemu langsung, maka rapat dilakukan dengan cara teleconference.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendorong Pemkot Bogor segera membagi tugas terkait penanganan dan dampak persebaran virus corona. Selain itu dirinya juga meminta Pemkot Bogor mulai menaksir kerugian yang dialami akibat corona.

Baca juga  Gelar Pekan Panutan, Bapenda Kota Bogor Dongkrak Pendapatan PBB P2

Atang mengakui, penanganan corona harus menjadi konsentrasi bersama. Namun, setidaknya proyek strategis harus tetap dijalankan.

“Pastikan pengerjaan proyek yang bisa dilakukan, tetap terealisasi dalam tenggat waktu di tahun 2020. Karena apa? Dengan belanja pemerintah yang terlaksana, setidaknya masih bisa menolong pergerakan ekonomi di masyarakat,” kata Atang.

Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2020 secara keseluruhan mencapai 2,5 triliun. Sedangkan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 1,080 triliun. Demikian, dirinya menyatakan, realisasi PAD tersebut dipastikan tak akan tercapai pada tahun ini.

“Sebenarnya sudah bisa diketahui, karena tren setiap tahun tidak beda jauh, apalagi dihitung bulanan,” ucapnya.

Sejak Maret 2020, tambah Atang hotel dan restoran sudah mulai tutup operasionalnya. Karena itu, Atang meminta, Pemkot Bogor dapat menaksir kerugian selama tiga bulan ke depan termasuk, lamanya proses pemulihan.

Baca juga  Disparbud Kota Bogor Sosialisasi Sertifikasi CHSE kepada Hotel dan Restoran

“Artinya selama itu, pajak dari hotel, restoran dan lain-lain dihitung berapa persen yang lost dikalikan dengan 3-6 termasuk waktu mitigasinya,” ujarnya.

Ia pun berharap, Pemkot dapat mencari alternatif lain untuk menggenjot PAD yang hilang. Diantaranya dengan mengoptimalkan sumber pendapatan lain maupun menghemat pengeluaran.

“Misalnya menekankan pada pajak penerangan jalan umum (PJU) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Atau menghemat biaya pengeluaran daerah,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top