BOGOR-KITA.com, SUBANG- DPC PDI Perjuangan Subang mulai laksanakan pengobatan gratis bagi korban banjir di Pantura. Kali ini pelaksanaan pengobatan gratis dilaksanakan lebih dulu di Kampung Pintu Desa Mulyasari Kecamatan Pamanukan pada Jumat (17/1/2020) pagi.
Sekretaris DPC PDIP Subang Niko Rinaldo menyebut, kegiatan pengobatan gratis ini merupakan upaya PDIP dalam merespon penanganan pasca bencana banjir. Ini kata Niko, merupakan kerjasama antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait dengan pengobatan gratis.
“Setelah ada kegiatan Rakernas serta Rakerda, Alhamdulillah kami bisa melaksanakan kegiatan ini, meskipun hari-hari sebelumnya kader serta organisasi sayap telah memulainya dengan beberapa kegiatan seperti fogging dan pembagian nasi kotak,” ucap Niko.
Niko menambahkan, selain di Pamanukan nantinya kegiatan pengobatan gartis juga akan dilaksanakan dibeberapa Kecamatan lain seperti Blanakan.
“Kalau melihat pemberitaan kemarin memang cukup banyak, tapi kita akan komunikasi lebih dulu dengan Muspika dan Pemdes setempat, sebab tidak semua juga korban banjir butuh pengobatan tapi yang memang membutuhkan akan kami fasilitasi,” jelasnya.
Ia berharap, upaya ini dapat membantu dan sedikit meringankan beban korban banjir. Di luar itu, PDIP siap bersama-sama dengan Pemda untuk mencari solusi penanganan banjir di wilayah Pantura.
Sementara itu Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Subang koorwil Pantura dr.Sisca sangat mengapresiasi kegiatan pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh DPC PDIP untuk korban banjir Pantura Subang
“Kami dari IDI Korwil Pantura Subang sangat menyambut baik dan senang sekali bisa kerjasama dengan DPC PDIP dalam memberikan pengobatan gratis kepada warga korban banjir pantura yang di ikuti 84 warga tersebut”ucapnya
Adapun keluhan penyakit yang banyak dialami oleh warga korban banjir Pantura ” umumnya rata-rata penyakit pasca banjir seperti gatal-gatal dan juga hipertensi yang kebanyakan dialami oleh para orang tua” katanya
Kegiatan sosial yang dilaksanakan DPC PDIP ini juga dalam rangkaian HUT PDIP ke 47 tahun. [] Ahya Nurdin