Dinkes Kota Bogor: Nyamuk DBD Kebal Fogging
Rubaeah
BOGOR-KITA.com – Berdasarkan penelitian dari IPB di wilayah Kelurahan Kedung Badak dan Kelurahan Kayu Manis, ternyata nyamuk DBD sudah resisten atau kebal terhadap obat anti nyamuk yang ada. Ini yang menyebabkan kenapa DBD selalu ada di wilayah Kota Bogor yakni karena fogging (pengasapan) bukan untuk mencegah DBD.
Penegasan ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah dalam briefing staf di Aula Kantor Kecamatan Bogor Timur, Jalan Pajajaran Bogor, Kota Bogor, Selasa (22/1/2019).
Rubaeah menyebutkan, tahun 2018 kasus DBD mencapai 743 kasus. Artinya Kota Bogor termasuk wilayah endemis. Kasus yang paling tinggi terjadi di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal, yakni berada di Kelurahan Mekarwangi, Kelurahan Kencana dan Kelurahan Katulampa.
Rubaeah menekankan bahwa fogging tidak dapat diandalkan.
“Yang paling ampuh adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus. Plusnya yaitu menggunakan obat anti nyamuk setiap pagi sebelum kerja, memelihara ikan untuk membasmi jentiknya,” terangnya.
PSN itu sendiri, imbuh Rubaeah, tidak bisa hanya dilakukan sekali karena perkembangan jentik menjadi nyamuk dewasa hanya 1 minggu. Jadi PSN harus dilakukan setiap minggu secara rutin, berkesinambungan dan serentak.
Selain itu, PSN tidak bisa dilakukan wilayah per wilayah karena nyamuk akan terbang ke wilayah lain.
“Satu wilayah melakukan PSN tetapi wilayah lain tidak pasti menyebarnya akan ke wilayah lain. Jadi sekali lagi kami tegaskan PSN harus dilakukan secara serentak,” jelasnya.
Pihaknya akan melakukan PSN serentak di bulan Januari, Februari dan Maret dengan dukungan dari Wali Kota Bogor agar PSN dilakukan di semua wilayah.
“Kami akan turun bersama melakukan PSN dengan jajaran Camat dan Lurah untuk menekan kasus DBD,” katanya.
Dinkes Kota Bogor juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengimbau pihak sekolah agar melakukan PSN secara serentak. Dia juga mengingatkan jika ada anggota keluarga yang mengalami panas tinggi kemudian diobati panasnya tidak segera turun maka disarankan dibawa ke sarana kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut apakah demam berdarah atau bukan.
“Semua Puskesmas di Kota Bogor sudah mempunyai alat pemeriksaan DBD secara cepat. Kami mohon dengan sangat kerjasama nya tolong kalau ada fogger-fogger liar laporkan ke Dinkes. Kami akan memantau insektisida nya jenis apa dan takaran berapa supaya tidak terjadi resistensi nyamuk terhadap virus DBD,” tuturnya. [] Admin/Humas Kota Bogor