Kota Bogor

Di Bojongkerta, Tempe Diolah jadi Gulai, Pai dan Mochi

bojongkerta

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wakil Ketua I TP PKK Kota Bogor yang juga istri Wakil Wali Kota Bogor, Yantie Rachim kembali mengunjungi Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (30/9/2021).

Dalam kesempatan ini Yantie Rachim hadir sebagai juri dalam kegiatan Lomba Kreasi Olahan Tempe.

Selain dia, hadir juga sebagai dewan juri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Iceu Pujiati, Ketua Indonesian Tempe Movement, Wida Winarno dan Wakil Ketua III TP PKK Kota Bogor.

Sedikitnya lebih dari 10 kreasi olahan berbahan dasar tempe disajikan para peserta yang terdiri dari para ibu warga binaan di Kelurahan Bojongkerta.

Berdasarkan penilaian dewan juri, ada tiga peserta terpilih sebagai yang terbaik, yaitu Rahmayati dan Yanti dengan kreasi gulai tempe, kemudian Sri Manah dan Siti Aisah dengan kreasi olahan pai tempe. Terakhir, Siti rukoyah dan Cucu dengan kreasi mochi tempe.

Baca juga  Kampung Literasi, Pacu Minat Baca Berbasis Kawasan dan Inklusi Sosial

Yantie Rachim menyatakan, kehadirannya dalam lomba tersebut sebagai bentuk dukungannya dalam rangka pemberdayaan warga Bojongkerta dan mendorong menjadikan Kelurahan Bojongkerta sebagai Kampung Tempe.

Di tempat yang sama, Kepala DP3A Kota Bogor, Iceu Pujiati menyampaikan, pelatihan dan pemberdayaan yang disinergikan dengan kegiatan lomba kreasi tempe bagi para ibu binaan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya masing-masing, hingga nanti selanjutnya kepada masyarakat sekitarnya.

“Semoga konsepnya ke depan menjadikan Kelurahan Bojongkerta sebagai kelurahan pertama yang menjadi kampung tempe. Insya Allah akan melibatkan semua pihak terkait akan dibuat konsepnya bersama-sama, termasuk warga Kelurahan Bojongkerta,” kata Iceu.

Lurah Bojongkerta, Harry Cahyadi berharap ke depan kegiatan ini berkesinambungan sehingga Kelurahan Bojongkerta menjadi sentra tempe Kota Bogor terwujud. Dan melalui lomba kreasi tempe ini menjadi motivasi para ibu binaan.

Baca juga  Lagi, 49 Positif Covid-19 di Kota Bogor 

“Para peserta yang merupakan para ibu binaan berkomitmen dan berikhtiar, semoga ke depan Kelurahan Bojongkerta menjadi sentra tempe,” katanya.

Ketua Indonesian Tempe Movement, Wida Winarno menyampaikan sosialisasi terkait tempe yang dinilai sebagai super food yang sudah dikenal ke seluruh penjuru dunia.

“Baru beberapa minggu dilaksanakan pelatihan pembuatan tempe, ternyata langsung bisa membuat kuliner berbahan tempe dengan tampilan yang menggugah selera,” kata Wida.

Tempe lanjut Wida, bukan sekedar makanan biasa yang dijual di warung dan dikonsumsi. Di luar negeri tempe dilihat sebagai sesuatu makanan yang spesial dan eksotis.

“Bojongkerta menurut saya memiliki keunggulan beberapa langkah dibandingkan daerah lain. Belum lama praktik membuat tempe, dicoba-coba terus dan di masa pandemi langsung lompat ke lomba kreasi tempe. Semoga dari Bojongkerta penilaian orang-orang terhadap tempe seperti penilaian orang-orang di luar negeri,” ungkapnya. [] Hari

Baca juga  Mendekati Akhir Tahun 2016, Bima Optimistis Selesaikan Program Skala Prioritas
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top