BOGOR-KITA.com, BOGOR – Cina merupakan negara yang paling getol dan cepat dalam menjalani penelitian dan pengembangan vaksin untuk meredam pandemi covid-19. Sebanyak 13 perusahaan farmasi besar Cina masing-masing melakukan pengembangan dan sampai Agustus sudah memasuki uji klinis fase ketiga.
Bahkan, Cina optimistis bisa memproduksi sebanyak 220 juta vaksin covid-19 yang sudah teruji efektif untuk manusia. Jumlah awal tersebut diperuntukkan bagi staf medis, petugas di bandar udara dan petugas di pos perbatasan negara. Sementara pada Juli 2020 Cina sudah menyuntikkan vasin Covid 19 kepada ribuan militernya sekaligus uji klinis fase ketiga.
“Kemungkinan Cina sudah memiliki vaksin covid-19 paling cepat pada akhir bulan Oktober, karena beberapa vaksin domestik covid-19 telah memasuki uji klinis tahap ketiga dan perlu waktu sekitar sebulan untuk melihat dampaknya pada sampel,” kata Tao Lina, peneliti vaksin dari Shanghai, dikutip globaltimes.cn, Rabu (5/8/2020) malam.
Tao menjelaskan, sebanyak 220 juta dosis yang akan diproduksi di Cina,, terlebih dulu disuntikkan kepada staf medis, orang-orang yang bekerja di bandar udara, dan petugas pemeriksaan pos perbatasan.
Setelah cadangan untuk kebutuhan dalam negeri Cina dirasa aman, vaksin tersebut baru bisa diekspor ke beberapa negara tujuan potensial, seperti Filipina dan Brasil.
China National Biotec Group (CNBG) pada Rabu (5/8/2020), mengumumkan bahwa ruang produksi inaktif vaksin covid-19 yang berafiliasi dengan Beijing Institute of Biological Products telah lolos uji nasional.
Fasilitas yang diklaim sebagai yang pertama di dunia itu telah mengantongi sertifikat produksi sehingga sekarang siap digunakan, demikian dinyatakan pihak CNBG.
CNBG juga berafiliasi dengan China National Pharmaceutical Group (Sinoparm), badan usaha milik pemerintah Cina yang bergerak di bidang farmasi. Beijing Institute, jelas CNBG, hanya butuh waktu dua bulan untuk merampungkan bangunan produksi vaksin tersebut pada 15 April.
Departemen terkait telah melakukan uji keamanan biologi fasilitas produksi tersebut pada Juli dengan kesimpulan bahwa fasilitas tersebut memenuhi standar nasional sehingga harus segera beroperasi untuk memproduksi secara massal vaksin Covid-19, sebagaimana pernyataan CNBG.
Setelah pabrik di Beijing dan di Wuhan beroperasi, CNBG mampu memproduksi 220 juta dosis vaksin Covid-19.
Sinopharm pada 30 Juli telah meluncurkan uji tahap ketiga COVID-19 di Brasil. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga melakukan hal yang sama di Uni Emirat Arab dengan melibatkan 15.000 sukarelawan lokal, termasuk para ekspatriat.
Perusahaan Jerman BioNTech dan mitranya dari Cina, Shanghai Fosun Pharmaceutical, pada Rabu (5/8/2020), mengumumkan sebanyak 72 partisipan telah diberi suntikan BNT162b1, kandidat vaksin Covid-19 berbasis teknologi mRNA milik BioNTech. Kandidat vaksin itu juga telah mendapatkan persetujuan dari regulator Cina, karena kedua perusahaan tersebut juga mengembangkan kandidat vaksinnya di Cina.
Sementara menurut pihak Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT) pada akhir Juli menyebutkan, Cina memiliki 13 perusahaan yang mulai mengembangkan vaksin Covid-19, sembilan di antaranya sudah mendapatkan persetujuan uji klinis. [] Anto