BOGOR-KITA.com, BOGOR – Walikota Bogor Bima Arya memenuhi janjinya untuk tetap ngantor di Balaikota di masa libur panjang. Terbukti pada Rabu (28/10/2020) Bima Arya mengikuti diskusi daring dari Ruang Kerja Wali Kota, Balai Kota Bogor.
Dalam diskusi daring bertajuk “Kolaborasi Meningkatkan Value Creation,” yang digelar Kreatif Forum Bogor itu Bima mengeluarkan pernyataan yang pada intinya mendorong partisipasi warga berpartisipasi membangun Kota Bogor. Tidak main-main, Bima bahkan sudah mercancang Perda tentang Komunitas Kreatif.
Sebuah kota, kata Bima, harus didorong dengan kekuatan gagasan melalui partisipasi dan kolaborasi warga. Dalam bahasa kini, kolaborasi.
“Kolaborasi itu sesuatu yang harus diadopsi semua kota karena pemerintah tidak bisa sendiri, ada pengusaha, ada komunitas, ada media, ada akademisi, semua berkolaborasi,” ujar Bima yang sebelum mnjadi Walikota Bogor dikenal sebagai pengamat politik nasional dan juga peneliti.
Bima mengatakan, di Indonesia kota-kota yang berkembang dengan sangat cepat masyarakatnya, ekonominya, kulturnya, budayanya karena ada ruang partisipasi di sana. Seperti Bandung, Yogyakarta, dan Banyuwangi yang mana komunitas kreatifnya tumbuh luar biasa. Hal ini pula yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah bagaimana membuka ruang partisipasi itu.
“Pemerintah itu kadang nafsu besar, tenaga kurang. Kadang ada yang kepala dinasnya old school, kepala daerahnya milenial atau sebaliknya. Kepala dinas milenial dan nyambung dengan komunitas tapi tidak didukung kebijakan kepala daerahnya,” imbuh Bima.
Meski begitu, menurut Bima, di Kota Bogor komunitas sudah terhubung dengan kepala dinas dan kepala daerahnya. Ia menuturkan, selama tujuh tahun bertugas menjadi Wali Kota Bogor, ia senang dengan keberadaan komunitas Kota Bogor yang terus maju pantang mundur, melihat orang-orang yang tulus dengan kekuatan gagasan bekerja, berikhtiar memajukan kotanya dan membuat semua warga bangga dengan kotanya.
“Kami akan berikan dukungan kelembagaan. Saya sudah meminta Kabag Hukum agar berkomunikasi dengan Dewan untuk memasukkan Perda tentang Komunitas Kreatif, menjadi prolegda di Kota Bogor. Dan untuk sementara akan dikeluarkan dulu SK Forum Kreatif, supaya gagasan teman-teman komunitas dikuatkan di Kota Bogor,” tegas Bima.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Anne Dewina mengatakan, Disparbud memberikan ruang pengembangan Ekonomi Kreatif. Saat ini ada 16 sektor ekonomi kreatif di Kota Bogor dan yang paling menonjol ada dari sektor fashion dan kuliner.
“Ke depan kami akan menjajaki Forum Ekonomi Kreatif sekaligus diserahterimakannya Creatif Center dari Provinsi Jawa Barat,” kata Anne.
Senada, Ketua Umum Rembug Kreatif (Reka) Kota Bogor Georgian Marcello mengatakan, diskusi ini diadakan untuk mewadahi aspirasi pelaku ekonomi kreatif Kota Bogor untuk kemudian disampaikan ke Pemkot Bogor dan juga sebaliknya Pemkot Bogor menyampaikan hal-hal yang bisa difasilitasi.
“Tujuannya berjejaring, berkolaborasi, lalu berkomersil dan goals besarnya membentuk identitas Kota Bogor sebagai Kota Kreatif dengan ciri khas pelaku kreatif Bogor,” ujar George sapaan akrabnya.
George menambahkan, tindak lanjut dari diskusi ini akan ada program connect dan FGD untuk memicu kolaborasi sembari menunggu SK Wali Kota tentang Forum Ekonomi Kreatif.
“Akan ada Perda juga mengenai pembentukan Komite Ekonomi Kreatif,” pungkasnya. [] Hari/Humas Pemkot Bogor