Bikin Bingung, Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Pergeseran Suara Pada Pileg 2024
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor menemukan ketidakcocokan data perolehan suara saat rapat pleno di tingkat Kabupaten Bogor. Hal ini pun tak ayal membuat penyelenggara pemilu bingung.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Bogor, Burhanudin menyatakan ketidaksesuaian data perolehan suara terjadi pada sejumlah wilayah kecamatan.
Ketidaksesuaian data perolehan suara terjadi karena pergeseran hasil perolehan suara peserta pemilu baik internal partai maupun lintas partai.
“Ternyata data kecamatan yang sudah dipleno tingkat PPK data di aplikasi Sirekapnya berubah dan tidak sesuai, ” ujar Burhanudin kepada wartawan di Grand Ussu Hotel Cisarua, Senin (4/3/2024) malam.
Burhan pun mengaku bingung mengapa data yang diinput melalui aplikasi Sirekap berbeda dengan hasil rekap tingkat kecamatan. Menurut dia, komisioner PPK yang memiliki akses ke aplikasi Sirekap tidak satu pun yang mengaku mengubah angka-angka tersebut.
“Jadi ternyata bukan manusia aja yang kemasukan setan, aplikasi juga ternyata bisa ya,” kata Burhan berkelakar.
Meski demikian, Burhan enggan menyebut perubahan data menguntungkan pihak mana.
Pantauan di lokasi tadi malam, sejumlah petinggi partai politik di Kabupaten Bogor nampak berjaga di Grand Ussu Hotel sebut saja, Politisi Gerindra Iwan Setiawan, Politisi PPP Junaedi Samsudin, Politisi Golkar Jaro Ade, Politisi Demokrat Dede Chandra, Politisi Hanura Daen Nuhdiana dan lainnya.
Sebagai informasi, rapat pleno yang digelar KPU Kabupaten Bogor di Grand Ussu, Cisarua akan dilanjutkan pagi ini. Berdasarkan jadwal yang ditetapkan, hari ini, Selasa 5 Maret 2024 merupakan hari terakhir rapat pleno.
Dua kecamatan tersisa yakni Klapanunggal dan Gunung Putri. Informasi diperoleh, dua kecamatan itu menjadi ‘battle ground’ Partai Demokrat dan PPP memperebutkan satu kursi DPR RI. [] Hari