BOGOR-KITA.com – Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan media visit ke sejumlah media nasional di Ibukota, Selasa (15/11/2016). Agenda media visit dilakukan untuk bercerita tentang perkembangan di Kota Bogor.
Media visit dilakukan ke sejumlah media, mulai dari CNN TV, Trans TV, Trans 7, dan detik.com. Kunjungan media visit diterima oleh Director CNN TV Alvito Deannova, Manager Production CNN TV Niko Charles, Manager News Gathering CNN TV Revolusi Riza dan dewan redaksi lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima bercerita sejumlah permasalahan yang dilematis di Kota Bogor. Masalah terseksi yang mengemuka adalah masalah kemacetan.
Sementara di detik.com, kunjungan diterima oleh Wakil Pemimpin Redaksi Detik.com Andi Sururi.
“Salah satu upaya adalah memaksa warga untuk menggunakan public transportation. Ini salah satu upaya kita untuk menanggapi tingginya jumlah penambahan kendaraan. Setiap minggunya, penambahan kendaraan baru tercatat sekitar 800 sepeda motor dan 200 mobil,” jelas Bima.
Selain upaya di atas, juga dilakukan reformasi angkot dan melakukan pembenahan infrastruktur. Selain itu, kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) dilakukan untuk mengurai kemacetan di pusat kota di seputar Kebun Raya Bogor (KRB). Di mana beban perjalanan dan titik kemacetan yang menumpuk di pusat kota menjadi beberapa pertimbangan pembuatan keputusan.
“Kami masih melakukan penertiban. Razia angkot yang kami lakukan mendapati hampir 100% sopir saat diminta sim malah menyerahkan surat tilang. Selain itu, hampir 60% angkot tidak memiliki KIR. Kita coba untuk tegas. Bagi angkot tidak layak jalan, tidak diloloskan. Juga bila sopir tidak punya SIM dan kondisi angkot tidak laik jalan,” papar Bima.
Saat ini, lanjut Bima, merupakan momentum baik untuk membangun reformasi transportasi. Bila proses legalisasi angkot berbadan hukum sudah berjalan 100%, maka akan diberlakukan Standar Pelayanan Minimal dan standar gaji bagi sopir angkot. [] Admin
