Ini Tips Budidaya Pepaya Callina
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Praktisi budidaya pepaya dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Ahmad Kurniawan, SBio paparkan metode budidaya pepaya callina. Dalam webinar “Teknis Praktis Budidaya Pepaya Callina” Sabtu (31/7/2021), Ahmad Kurniawan menjelaskan keunggulan dari budidaya pepaya callina.
“Budidaya pepaya itu banyak keunggulannya. Di antaranya tidak musiman, produktivitasnya tinggi, daya adaptasi luas, bernilai ekonomis tinggi, harga relatif stabil dan umumnya disukai oleh konsumen. PKHT IPB University sudah berupaya melakukan pembudidayaan berbagai jenis pepaya. Ada pepaya berukuran kecil (400-800 gram/buah), sedang (1000-1600 gram/buah) dan besar (lebih dari 2000 gram/buah),” ujarnya.
Pepaya callina adalah hasil inovasi Guru Besar IPB University yang memiliki ciri daging buah yang merah, tidak berbau jika dikonsumsi, dan bentuknya yang silindris. Uniknya, oleh pedagang di pasaran sering menyebutnya dengan pepaya California, sehingga buah ini terkesan impor.
Menurutnya, agar hasil panennya optimal, perlu dipilih lokasi terbaik yaitu 0-500 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun. Saat pembibitan, perlu diperhatikan varietas yang dipilih. Tingkat kemurniaannya lebih dari 95 persen, daya kecambah lebih dari 90 persen, lalu benih harus sehat dan bebas OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan).
Ahmad menjelaskan bahwa media tanam dalam pembibitan terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Media kemudian dimasukkan ke polibag dan diletakkan dalam sungkup.
Penyemaian dilakukan dengan perendaman benih dalam 10gram/liter air selama 30 menit. Benih ditanam di kedalaman 1-1,5 cm. Lahan yang disiapkan ini bebas dari naungan. Untuk tanah keras, lahan perlu dibajak agar gembur. Untuk tanah sawah, maka perlu dibuat selokan air.
Praktisi lainnya, Sulaeman Taufik juga memberi beberapa tips budidaya pepaya. “Pembibitan dilakukan saat bibit berumur kurang lebih 30 hari atau telah memiliki 2-3 pasang daun. Selama pemeliharaan, lakukan penyiraman, penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama-penyakit. Penerapan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dilaksanakan sesuai jenis OPT. Intensitas serangan, dan fase tanaman pun perlu dilihat. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir dengan memperhatikan jenis, dosis, metode, waktu, dan frekuensi.
Sulaeman juga memaparkan bahwa waktu panen dapat dilihat dari warna dan tingkat kecerahan buah. “Umur buah dari saat bunga mekar yaitu 4-5 bulan. Lakukan pemotongan atau pemetikan secara hati-hati, jangan sampai buah luka atau bonyok. Buah dijaga jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Letakkan buah dengan posisi tangkai menghadap ke bawah. Saat pohon mulai meninggi, pemetikan buah dapat dilakukan dengan bantuan tangga,” ucap Sulaeman. [] Hari