Dituding Cemari Udara, Ratusan Warga Gunungsindur Protes Pabrik Bata Hebel
BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Sekitar 800 warga Desa Curug dan Desa Padurenan Kecamatan Gunungsindur, melakukan konvoi dan orasi menuntut diselesaikannya pencemaran udara yang diduga akibat limbah asap dari sebuah pabrik bata hebel di Jalan Pembangunan No. 88 Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Selasa (27/10/2020).
Para peserta aksi mulai berkumpul dan bergerak melakukan konvoi dengan membawa berbagai spanduk dan poster, sejak pukul 08.00 WIB di sepanjang Jalan Raya Pembangunan Gunungsindur dan melakukan aksi orasi di sekitar pabrik. Aksi warga ini, mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan gabungan dari Polsek dan Koramil Gunungsindur, Satpol PP dan petugas linmas serta beberapa ormas di wilayah tersebut.
Menurut Eko Wiratno, seorang penanggungjawab aksi protes tersebut, warga menuntut pihak perusahaan untuk menghentikan pencemaran udara berupa bau menyengat. Menurutnya, ada sekitar 3.000 kepala keluarga dari 3 RW di dua desa yang terdampak bau dan terancam kesehatannya. Apalagi perusahaan tersebut, sambungnya, melakukan produksi selama 24 jam dan menimbulkan kebisingan. “Maka kami secara tegas menuntut pihak perusahaan segera menghentikan pencemaran,” tegas Eko.
Bahkan Eko meminta, kasus ini dibawa ke jalur hukum sesuai aturan yang ada, karena dampak dari polusi telah merugikan kenyamanan dan mengganggu kesehatan warga masyarakat. Dia meminta aparat berwenang di Kabupaten Bogor bertindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan perusahaan tersebut. “Kalau begini, pemerintah gagal melindungi kesehatan warganya,” cetus Eko.
Hal senada diungkapkan peserta aksi demo, Mulyadi Muhsin yang meminta pihak perusahaan segera menyelesaikan adanya pencemaran atau polusi dari perusahaan tersebut. Menurutnya, sudah ada beberapa kali mediasi, namun tidak ada titik temu. “Warga menuntut perusahaan agar secepat mungkin menghentikan pencemaran. Warga juga akan mengajukan protes ini ke DPRD Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Gunungsindur Kompol Darmawan mengatakan, para peserta aksi memang hanya melakukan konvoi dan orasi protes dengan isi tuntutan penghentian bau yang dirasakan warga. Ia juga mengungkapkan, bahwa mediasi antara perusahaan dan warga sudah seringkali dilakukan, namun belum ada titik temu. “Personel pengamanan yang kami turunkan sekitar 50 petugas dari gabungan TNI dan Polri dibantu Satpol PP dan Linmas. Aksi berlangsung damai,” tutupnya. [] Fahry