BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Sebanyak 1,5 juta petugas medis sebagai tenaga terdepan dalam usaha memerangi pandemi virus covid-19, menjadi kelompok pertama yang bakal disuntik vaksin covid-19 di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir, usai pertemuan dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
“1,5 juta ini harus dipastikan dapat vaksin duluan, karena mereka yang terdepan melakukan imunisasi atau vaksinasi massal,” ujar Erick Thohir yang juga Menteri BUMN.
Erick Thohir mengatakan, jumlah itu masih dalam hitungan estimasi. Pihaknya masih terus mengkonsolidasi dengan IDI, PPNI, serta Ikatan Bidan Indonesia.
“Tadi dapat masukan kriteria dokter dan perawat, karena ada macam-macam dokter, ada dokter paru, jantung, dan lain-lain,” jelas Erick Thohir.
Ia mengatakan, data dari IDI dan PPNI penting untuk memastikan tim medis terdepan yang menjadi prioritas. “Kita minta masukan IDI supaya jangan sampai salah konsolidasi data, termasuk perawat. Kalau nanti bahan baku sudah bisa diproduksi, kita masukkan dalam skala prioritas yang menjadi garda terdepan,” papar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan, tenaga medis itu menjadi kekuatan Indonesia untuk melakukan imunisasi atau vaksinasi massal pada awal tahun depan atau akhir tahun 2020.
Dalam kesempatan itu Erick Thohir juga mengatakan, vaksinasi dilakukan dengan dua skema, yakni melalui bantuan pemerintah dan vaksin secara mandiri.
“Tapi bukan berarti yang bayar didahulukan dari yang gratis, bukan. Nanti ada sinkronisasi jadwal data, jadi bukan juga diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, tapi pemerintah punya gratis,” tutur Erick.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan komite dalam melaksanakan vaksinasi.
“Pada saatnya penyuntikan vaksin di lapangan kami akan koordinasi sampai tingkat kabupaten bahkan kecamatan,” kata Faqih. [] Anto