Pelatihan Koperasi KMP Masuk Tahap Akhir, Fokus Pada Sinergi Pengawas dan Bendahara
BOGOR-KITA com, BOGOR – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DinKUKMDagin) Kota Bogor kembali menggelar pelatihan perkoperasian bagi para bendahara dan pengawas Koperasi Merah Putih (KMP) se-Kota Bogor.
Pelatihan kelima bagi jajaran pengurus koperasi ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, di Rizen Padjadjaran Hotel, Jalan Bina Marga, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (2/12/2025).
Jenal menekankan bahwa posisi bendahara dan pengawas memegang peran strategis dalam menjaga tata kelola dan keberlanjutan organisasi koperasi. Meskipun materi pelatihan masih sama seperti sebelumnya, ia menilai dua posisi tersebut memiliki peran sentral dalam memastikan koperasi berjalan transparan dan akuntabel.
“Ini pelatihan kelima bagi pengurus koperasi. Sasaran kali ini adalah kepala pengawas, yaitu lurah yang secara ex officio menjadi pengawas serta bendahara,” ujarnya.
Jenal juga menyoroti pentingnya integrasi koperasi dengan potensi lokal di setiap kelurahan melalui musyawarah pembangunan kelurahan. Menurutnya, UMKM yang berkembang di wilayah harus dirangkul dan diperkuat melalui wadah koperasi.
Selain itu, ia menyinggung belum adanya koperasi yang bekerja sama dengan program MBG karena koperasi masih dalam tahap awal pembentukan, mulai dari penguatan SDM hingga pemetaan potensi wilayah.
“Lurah ini punya tugas ganda. Mereka strategis, selain sebagai pengawas koperasi juga sebagai pemimpin wilayah yang harus menyambungkan koperasi dengan program MBG,” katanya.
Jenal berharap KKMP tidak hanya menjadi program seremonial, tetapi benar-benar menjadi wadah pemberdayaan masyarakat di tingkat kelurahan, sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara itu, Kepala DinKUKMDagin Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menyebut pelatihan kali ini merupakan pelatihan terakhir sekaligus paling strategis karena melibatkan ketua pengawas, yakni para lurah. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pengawas dan bendahara dalam mengelola keuangan koperasi.
“Masalah sering muncul pada pengelolaan keuangan. Karena itu bendahara kami latih dua kali, bukan hanya soal kapasitas tetapi integritas. Mereka harus memiliki sinergi yang baik dengan ketua pengawas,” jelasnya.
Rahmat juga memaparkan progres pembangunan gerai KKMP di Kota Bogor. Saat ini terdapat dua lokasi yang telah mendapat persetujuan PT Agrinas, yakni di Ciparigi dan Cilendek Timur. Pembangunan kedua gerai tersebut akan dilakukan dengan sistem swakelola oleh Kodim, sesuai dengan penugasan Presiden kepada PT Agrinas yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Selain itu, 68 kelurahan di Kota Bogor telah diminta mendata aset pemerintah yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi gerai. Dari jumlah tersebut, sekitar 40-60 kelurahan telah melaporkan aset yang dapat digunakan, baik aset milik pemerintah daerah, kementerian, BUMN, maupun BUMD.
“Yang sudah di-ACC baru dua gerai. Secara operasional baru dua yang punya pijakan bisnis meski belum berjalan. Tapi KKMP yang sudah berjalan usahanya cukup banyak, seperti di Bantarjati yang baru launching dan di Menteng yang mengelola kantin lapangan Manunggal,” katanya.
Rahmat menargetkan seluruh pembangunan gerai KKMP dapat dimulai pada 2026, dengan dua gerai yang telah disetujui dikerjakan terlebih dahulu pada akhir 2025.
Terkait kolaborasi dengan program MBG, Rahmat menjelaskan bahwa KKMP diarahkan untuk menjadi pemasok bahan baku bagi dapur-dapur MBG. Namun implementasinya masih akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kesiapan suplai di setiap KKMP.
“Pak Presiden menegaskan bahwa KKMP harus mensuplai MBG. Tapi karena belum semua KKMP siap, maka dilakukan bertahap,” pungkasnya. [] Ricky
