5 Calon Dewas Perumda Tirta Pakuan Masuk Tahap Tes UKK
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sebanyak 5 orang calon Dewas Perumda Tirta Pakuan masuk pada tahap tes presentasi Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK).
Tim penguji yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim ini melakukan tes presentasi UKK calon Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor di Luminor Hotel, Jalan Cidangiang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Kamis (15/2/2024).
Ke-5 orang calon Dewas Perumda Tirta Pakuan itu yakni Syarifah Sofiah (Sekda Kota Bogor) dan Samson Purba (Kepala Dinas Damkar Kota Bogor), serta orang berasal dari pelanggan independen yakni Ai Supardini, Asep Yoga Suningrat dan Hendra Setiawan.
Dewas terpilih diharapkan bisa menjembatani Kuasa Pemilik Modal (KPM) dengan jajaran direksi juga membantu direksi Perumda Tirta Pakuan dalam pengembangan jaringan serta pemanfaatan aset untuk keuntungan.
Selain Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, juga ada dari penguji ahli dari Universitas Pakuan Hendro Sasongko dan dari Perpamsi yaitu Agus Sunara.
Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) Dewas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Hanafi mengatakan, hari ini para calon mempresentasikan makalah yang dibuat peserta.
Sementara Uji Kompetensi dan Kelayakan (UKK) itu dibagi menjadi tiga psikotes, penulisan makalah dan mempresentasikan yang tadi dilakukan para peserta.
“Kemudian besok pengumuman UKK, kalau tidak ada kendala. Terus dilanjutkan dengan ditentukan tiga besar 19 Februari mendatang dan yang akan dipilih dua orang, dari independen atau pelanggan juga dari Pemkot Bogor,” ucap Hanafi.
Selanjutnya, kata Hanafi akan dilakukan wawancara dengan Wali Kota Bogor, yang direncanakan pada 20 Februari 2024 atau dijadwalkan ulang. Kemudian 4 Maret 2024 dibuat kontrak kerja.
“Untuk pemilihan tentunya kebijakan dari KPM. Siapa yang dari birokrat dan mana yang dari independen,” katanya.
Sementara itu, Ketua penguji UKK yang juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, yang ditanyakan tadi intinya komitmen bagaimana memajukan Perumda Tirta Pakuan sebagai salah satu PDAM terbaik di Jawa Barat.
Ia meyatakan, bahwa, pihaknya meminta untuk memperbaiki potensi permasalahan yang harus segera diselesaikan. Antara lain capaian jumlah pelanggan ditingkatkan juga terkait investasi.
“Investasi itu yang harus melalui berbagai pertimbangan termasuk teknis dan keuangan. Dan juga aset Tirta Pakuan itu mencapai Rp600 miliar dengan laba pertahun Rp40 miliar,” kata Dedie A Rachim.
Ia menjelaskan, calon Dewas Tirta Pakuan ini didorong untuk membantu peningkatan jaringan. Ujungnya meningkatkan jumlah pelanggan, sehingga rasio jumlah pelanggan bertambah.
“Disinilah butuh Dewas yang memiliki integritas juga mampu menjembatani antara keinginan Kuasa Pemilik Modal (KPM) dengan direksi. Ada lima orang tadi dan semuanya memiliki kapabilitas, kompetensi dan kapasitas yang sama. Sehingga nanti diputuskan mana yang seusia dengan arah dan tujuan Pemkot Bogor,” jelasnya.
Salah satu peserta seleksi Dewas Perumda Tirta Pakuan, Syarifah Sofiah mengatakan dirinya sempat ditanyakan untuk pengembangan aset karena nilai aset sekarang itu Rp600 miliar.
“(Cara) meningkatkan pemanfaatan aset supaya keuntungan atau laba nya naik. Saya tadi sampaikan salah satu upayanya harus memperbesar jaringan pelayanan untuk distribusi air bersih. Dibeberapa wilayah ada pengembangan jaringan baru, itu memang harus hadirnya ke situ,” terang Syarifah.
Ia menyebut, hal kedua sebagai alternatif untuk mendapatkan keuntungan itu dari non air. Pembangunan gedung Diklat dan bisnis meteran air.
“Dan memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang merupakan memiliki nilai sejarah tinggi atau sebagai bangunan heritage, itu bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Tentunya jangan sampai menganggu pelayanan air bersih,” pungkasnya. [] Ricky