BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan, selain tenaga medis dan masyarakat yang bekerja di fasilitas medis, pemerintah akan memprioritaskan pekerja berusia 18-59 tahun untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Ini diungkapkan Terawan saat rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/9/2020).
“Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun,” jelas Terawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Hingga saat ini, menurut Terawan, kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis. “Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” tambahnya.
Jumlah vaksin sebanyak itu akan disediakan bersama oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB.
Sementara itu Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.
Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.
Pengadaan cold chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti China, Uni Emirat Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.
Suplai vaksin yang sudah pasti akan datang dari Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari China.
“Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan China, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia. Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut,” ungkap Retno. [] Anto