BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Sebanyak 148 peserta mengikuti seleksi ujian masuk Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XIV MUI Kabupaten Bogor di Gedung MUI Kabupaten Bogor, Cibinong pada Sabtu-Minggu (27-28/6/2020).
Dari 148 orang peserta tes, akan dipilih sebanyak 50 orang peserta terbaik berdasarkan penilaian objektif. Nantinya PKU angkatan XIV ini akan dilaksanakan di Wisma Dharmais Sukaraja selama empat bulan.
Dalam keterangan diterima BOGOR-KITA.com, Ketua MUI Kabupaten Bogor Dr. KH. Ahmad Mukri Aji mengatakan konsistensi MUI menyelenggarakan PKU hingga angkatan ke 14.
“Ini sebagai upaya mendukung Program Pancakarsa Kabupaten Bogor khususnya Karsa Bogor Berkeadaban. Alhamdulillah kami konsisten menyelenggarakan PKU hingga angkatan ke-14, hal inilah yang membedakan MUI Kabupaten Bogor dengan MUI lain di Indonesia, bahkan kami mendapatkan apresiasi dari MUI Pusat, Kementerian Agama, bahkan Presiden Joko Widodo,” kata Kyai Mukri sapaan Ahmad Mukri Aji.
Dikatakan Kyai Mukri, peserta terdiri dari 148 orang, yang berasal dari utusan MUI kecamatan, pondok pesantren, ormas Islam dan pemerintahan. Adapun ujian seleksi meliputi Al-Qur’an-Hadits, Bahasa Arab, Qiroatul Kutub (Membaca Kitab Kuning), Wawasan Kebangsaan, Keislaman, Kebogoran, dan wawancara khusus. Ujian dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diperintahkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Ketua Alumni PKU, Saepudin Muhtar menyampaikan, “dalam hidup ini sejatinya manusia melalui empat fase yaitu: Daurah musta’malah (fase awal), Daurah mu’tarafah (fase pengenalan), Daurah mu’tabarah (fase pengakuan), dan Daurah muhtaromah (fase penghormatan)”.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Udin ini, “bahwa hidup adalah proses pembelajaran, akan terus belajar dan tidak akan ada kata lulus atau tamat. Belajar yang saya maksud bukan dalam arti pendidikan formal, melainkan belajar di universitas kehidupan yang sesungguhnya. Karena setiap waktu kita terus belajar dan akan terus begitu sepanjang hayat kita ( Long Life Education /pendidikan seumur hidup),” tutup Gus Udin.[] Hari