Yusfitriadi: Bertahun-Tahun Berdiri, PPJ Masih Minta Tambah Modal
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sudah bertahun-bertahun berdiri dan beroperasi, tetapi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) masih minta tambahan modal. Sampai kapan?
Hal ini dikemukakan pengamat sosial politik Bogor, Yusfitriadi kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (11/11/2020) menanggapi berita berjudul “Bima Minta Penambahan Modal utuk PPJ Sebesar Rp180 miliar.” (https://bogor-kita.com/bima-minta-penambahan-modal-untuk-ppj-sebesar-rp180-miliar/)
Yus, sapaan akrab Yusfitriadi mengatakan, pasca perubahan badan hukum dari perusahaan daerah ke perusahaan umum daerah, memang akan banyak hal yang harus mengalami pembenahan, sehingga membutuhkan anggaran cukup besar.
“Namun saya memandangnya, apakah anggaran tersebut tidak bisa diambil dari keuntungan selama berpuluh-puluh tahun perusahaan daerah itu berdiri dan beroperasi? Atau memang selama ini PD PPJ Kota Bogor tidak pernah memberikan keuntungan sehingga setiap tahun selalu saja pemerintah kota dibebani dengan penambahan modal,” kata Yus mempertanyakan.
Saya fikir, lanjut Yus, pemerintah manapun termasuk di Bogor harus mempunyai ukuran yang jelas terkait posisi BUMD termasuk dalam hal ini PD PPJ yang sekarang menjadi Perumda PPJ.
Jika pada tahap awal pembentukan dan pengembangan BUMD Pemkot Bogor itu membutuhkan suntikan modal dari pemerintah sangatlah wajar.
“Namun, kalau terus-terusan, setiap tahun pemerintah memberikan tambahan modal, lalu buat apa mempunyai perusahaan daerah? Bukankah adanya BUMD untuk menambah PAD pemerintah?” kata Yus lagi.
Maksud saya. Imbuh Yus, seharusnya pemeritah membuat ukuran target, akan sampai kapan pemerintah terus memberikan tambahan modal, akan sampai kapan perusahaan yang mengelola pasar itu terus menghabiskan anggaran pemerintah dengan tambahan modal setiap tahun.
“Setahu saya BUMD seperti PDAM, PD Pasar dan yang lain-lainnya sudah bertahun-tahun berdiri dan selama itu setiap tahun selalu saja ada anggaran untuk penambahan modal bagi BUMD tersebut, sampai kapan,” tutup Yus. [] Hari