Regional

Warga Perbaiki Jembatan Cijulang Dengan Dana Swadaya

Ilustrasi

BOGOR-KITA.com – Warga Kampung Cijulang, RT 04/RW 02, Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, pada Senin (9/12) mulai bergotong royong membangun kembali Jembatan Cijulang yang ambrol akibat dilalui truk bermuatan pasir beberapa waktu lalu. Dananya diperoleh dari dana swadaya masayarakat.

“Kami menggalang dana masyarakat dan bergotong royong membangun kembali jembatan ini karena pesimis dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Jangankan mengurus rakyat, mengurus dirinya sendiri saja pemerintah mungkin kerepotan. Dari pada menunggu suatu yang tidak pasti, lebih baik kami bergotong royong dan mengumpulkan dana dari masayarakat,” kata Taufan kepada PAKAR di lokasi, Selasa (9/12).

Hal sama dikemukakan Kepala Desa Cadasngampar, Jejen. “Warga sudah mengerti, percuma jika diusulkan ke Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP), selain prosesnya lama, birokrasinya pun berbelit,” ungkapnya kepada PAKAR di sela-sela perbaikan.

Baca juga  Warga Parung Panjang Tagih Portal Sesuai Janji Wagub Jabar

Udem, salah seorang warga lainnya menambahkan, jangankan untuk jembatan, untuk perbaikan jalan saja butuh waktu lama. “Kita sudah frustasi kepada pemerintah. Usulan mah usulan, tetap saja realisasinya harus menunggu lama. Contohnya jembatan di Desa Pasir Jambu, hingga saat ini belum diperbaiki. Seharusnya Pemkab Bogor bisa melihat kebutuhan dan fungsi jembatan bagi warga. Soal dana kan ada anggaran yang sifatnya darurat untuk hal-hal seperti ini,” kata Udem.

Jembatan Cijulang ambrol setelah dilintasi truk bermuatan pasir milik salah satu toko material yang ada di wilayah tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Senin (8/12) pukul 20.00 WIB lalu. Jembatan ini sendiri memiliki fungsi cukup vital bagi warga, karena menjadi penghubung antara Desa Cadasngampar dan Cikeas serta kerap menjadi pilihan utama warga menuju jalan besar.

Baca juga  Dalam sepekan, Polres Majalengka, Amankan Empat Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Kepala Desa Cadasngampar, Jejen mengatakan, swadya tersebut murni inisiatif warga karena pentingnya jembatan bagi akses transportasi. Udem menambahkan, ambruknya jembatan tersebut benar-benar menjadi permasalahan bagi warga. Jika tak diperbaiki secepatnya, warga yang seharusnya cukup 5 menit menuju ke jalan besar,  harus memutar dengan waktu 20 menit.

“Jembatan Cijulang sudah cukup lama dipergunakan oleh masyarakat, baik masyarakat Desa Cadasngampar maupun Desa Cikeas. Jembatan ini awalnya memang dibangun melalui swadaya masyarakat pada tahun 1994, sekarang kembali diperbaiki melalui dana swadaya masayarakat,”ujar Udem. [] Harian PAKAR/Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top