Warga Pengasinan Dan Manajemen SPBU Membuat Kesepakatan soal Pencemaran
BOGOR-KOTA.com, GUNUNGSINDUR – Aksi demo yang dilakukan puluhan orang warga dari Desa Pengasinan Kecamatan Gunungsindur yang mengeluhkan dugaan air sumur tercemar BBM berujung pembuatan kesepakatan.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa (Kades) Pengasinan, Nurholis, usai puluhan warganya yang berasal dari Kampung Nagrog melakukan aksi demo di depan SPBU, Sabtu (27/4/2024) kemarin.
“Sudah ada kesepakatan dibuat antara perwakilan warga dengan pihak manajemen pom bensin,” ungkap Nurholis, yang juga ikut hadir dalam musyawarah tersebut.
Ia menjelaskan, ada beberapa poin kesepakatan dari hasil pertemuan musyawarah perwakilan warga dan pihak manajemen SPBU.
Diantaranya, kepada pihak SPBU diberikan kesempatan menjual hingga habis stok BBM yang ada. Selanjutnya, SPBU menutup dulu sementara operasionalnya.
“Saat kegiatan operasional SPBU berhenti, pihak manajemen pom bensin diminta segera melakukan perbaikan,” papar Nurholis, Kades Pengasinan.
Sebagai informasi, puluhan warga dari Desa Pengasinan Kecamatan Gunungsindur melakukan giat aksi demo di lokasi SPBU karena kesal air sumur diduga telah tercemar BBM dan tidak mendapat respon.
Sedikitnya, ada 27 sumur warga, di duga telah tercemar BBM. Warga mengaku sangat dirugikan dan ini membahayakan bagi anak cucu mereka jika terus dibiarkan.
“Pihak pom bensin dan pemerintah selalu bilang hasil uji lab nya nihil. Padahal faktanya, sudah bertahun – tahun air sumur warga tercemar BBM,” ungkap Saat Hermawan, seorang perwakilan aksi demo.
Demo warga di SPBU tersebut berlangsung damai. Peserta aksi melakukan orasi dan membawa sejumlah poster dan spanduk soal pencemaran air sumur oleh BBM.
“Saat ini sedang dilakukan giat pertemuan antara pihak warga dengan pihak manajemen SPBU,” ungkap Kompol Budi Santoso Kapolsek Gunungsindur saat di konfirmasi redaksi media ini. [] Fahry
