Kab. Bogor

Warga Parungpanjang Tunggu Pembangunan Jalan Khusus Tambang

BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Sejumlah masyarakat di Kecamatan Parungpanjang menyambut baik rencana perbaikan jalan raya Cigudeg – Parungpanjang pada tahun 2025 serta rencana pembangunan jalan khusus tambang pada tahun 2026 mendatang.

Kepala Desa (Kades) Lumpang M. Rodis Faisal mengatakan, perbaikan jalan raya Muhamad Toha sangat diperlukan karena saat ini jalan kelas provinsi tersebut kondisinya banyak yang rusak dan hancur.

“Memang harus segera diperbaiki. Kondisi jalan banyak yang rusak dan hancur. Sekitar 4 kilometer tuh yang rusak,” ungkap Kades Lumpang, Senin (10/2/2025).

Ia menyambut baik rencana Gubernur Jabar terpilih KDM bersama Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor untuk memperbaiki jalan provinsi tersebut pada tahun 2025 ini.

Baca juga  Antusiasme Warga Parungpanjang Terhadap Vaksin Tinggi, Camat Berharap Dinkes Berikan Dosis Cukup

“Terlebih ada pula rencana pembangunan jalan khusus tambang di tahun 2026 nanti. Karena warga masyarakat membutuhkan jalan yang bagus, aman dan tidak lagi ada penunjukan dengan kendaraan tambang,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Humas SMAN Parungpanjang, Heri Suherlan yang juga mengaku senang dan mendukung rencana perbaikan jalan provinsi serta rencana pembangunan jalan khusus tambang.

“Iya kami dari masyarakat pendidikan di Parungpanjang tentu sangat senang dan mendukung hal tersebut. Karena pelajar dan tenaga pendidikan juga menggunakan jalan tersebut setiap hari,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, selama ini para pelajar di Parungpanjang dihantui rasa khawatir dan ketakutan saat pergi dan pulang sekolah karena lalu lalang kendaraan truk besar.

Baca juga  Pemkab Bogor Siapkan Lahan untuk Hutan Kota ke-2

“Sudah sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa manusia. Termasuk ada juga korban tenaga pendidikan serta pelajar. Jadi rencana perbaikan jalan dan pembangunan jalan khusus tambang itu sangat baik, dan dibutuhkan,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, akibat bercampur nya lalu lalang kendaraan warga dengan kendaraan angkutan tambang, seringkali membuat kemacetan di jalan raya tersebut.

“Ini juga sangat mengganggu aktivitas bagi tenaga pendidikan dan para pelajar. Tentu juga menggangu aktivitas masyarakat lain,” tutupnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top