Anggota DPRD Minta PT WIKA Perbaiki 35 Rumah Warga Rusak Akibat Proyek Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi
BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor Selamat Mulyadi meminta PT WIKA segera memperbaiki kerusakan rumah warga akibat proyek pembangunan jembatan kaca di Bendungan Sukamahi, Kecamatan Megamendung.
Menurut Selamat, meski kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan pemerintah pusat, ia meminta pelaksana proyek tetap harus mengutamakan kenyamanan dan keamanan terhadap lingkungan warga setempat.
“Terutama untuk kepentingan kehidupan masyarakat sekitar. Pembangunan pada prinsipnya adalah untuk kepentingan manusia, dan jangan merusak alam dan lingkungan,” tegas Selamat Mulyadi kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Terkait kerusakan rumah warga akibat proyek tersebut, ia meminta PT WIKA menyelesaikannya dengan cepat.
“Jangan ada warga yang dirugikan, cepat selesaikan, proyek nasional harus memberi contoh yang baik, apalagi terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, data Pemerintah Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor Sebanyak 35 rumah warga di Kampung Pasir Kalong RW 4 mengalami kerusakan akibat proyek pembangunan jembatan kaca di Bendungan Sukamahi.
Kepala Desa Sukakarya, Hasan Sukandi mengungkapkan, sejak dimulainya pembangunan jembatan kaca di Bendungan Sukamahi ada beberapa dampak terhadap warga.
“Dari mulai bising suara dentungan akibat pembuatan paku bumi, dan retak-retak rumah warga,” kata Hasan Sukandi, Senin (10/2/2025).
Hasan mengaku telah memberikan data rumah warga yang terdampak proyek pembangunan jembatan kaca ke Pemerintah Kecamatan Megamendung dan PT WIKA.
“Data kerusakan rumah warga sudah dilaporkan, ada 35 rumah warga yang alami retak-retak ringan,” ungkapnya.
Ia berharap, kerusakan rumah warga yang terdampak pembangunan bisa segera diselesaikan,”Mau diperbaiki ke kondisi awal silahkan, mau diberikan uangnya juga silahkan, tergantung kesepakatan,” bebernya.
Namun begitu, perbaikan rumah sebaiknya dilakukan setelah pembangunan fisik yang mengakibatkan dampak selesai dikerjakan. Redaksi belum mendapatkan komentar dari pihak PT Wika. [] Danu