BOGOR-KITA, BOGOR – Mantan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman turut prihatin dengan tingginya kasus kematian sebab Covid-19 di Kota Bogor. Berdasarkan data Jubir Pemkot Bogor untuk Siaga Corona hingga Kamis (2/4/2020) tercatat 20 orang meninggal dunia. 13 orang meninggal berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan 7 orang meninggal terkonfirmasi Covid-19. Ia mendorong DPRD Kota Bogor bersama Gugus Tugas Corona Kota Bogor mengevaluasi penanganan pasien.
“Dimana suara DPRD, periksa protap pananganan pasien-pasien terutama PDP dan positif, nyawa terus melayang terus sampai saat ini sudah mencapai 20 jiwa, dan terbesar di status PDP 13 jiwa melayang,” kata Usmar kepada BOGOR-KITA.com melalui pesan Whatsapp, Jumat (3/4/2020).
Usmar mempertanyakan apakah karena keterbatasan SDM tenaga medis atau kekurangan APD atau karena sebab apa kira-kira pasien dalam pengawasan banyak jadi korban jiwa.
“Dewan wajib telusuri dan bergerak cepat dan sinergi dengan gugus tugas mengevaluasi penanganan untuk mencegah banyak korban lagi. Jiwa-jiwa yang saat ini sudah wafat, tentu mungkin ada pemilih-pemilih bapak-bapak dan ibu-ibu di DPRD saat ini,” tegas Usmar.
Ia kembali menggarisbawahi, apakah SOP penanganan pasien PDP sama dengan pasien positif ? Sejak awal sudah disarankan , bahwa apapun selain melakukan traking dengan menetapkan sesorang positif, PDP atau pun ODP, maka statusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Penambahan yang wafat menjadi sangat-sangat perlu menjadi perhatian kita semua , Kota Bogor selain sebagai kota penyangga ibu kota dan pintu masuk ibu kota propinsi Jabar, juga di mana Presiden tinggal, menjadi Kota terbesar wafatnya se-Jabar, ini mengharukan dan sangat-sangat menyedihkan. Walaupun saat ini yang proses masih berlanjut karena yang wafat pun belum ada hasil swab dari pemeriksaan lanjutan. Ini sangat memprihatinkan dan kecewa atas begitu banyaknya yang wafat,” kata Usmar.
“Ini tanggung jawab pemda melindungi warganya terutama yang berstatus PDP yang banyak korban, saya berharap tangani PDP sehingga betul menjadi sembuh semuanya, dengan mengisolasi di RSUD, walau ajal memang bukan urusan kita , yang penting sebagai rumah sakit rujukan harus memaksimalkan tugas fungsinya, selama semuanya mumpuni, jangan sampai kelak di kemudian hari ada yang merasa kecewa dan menggugat pemerintah kota , berdasarkan penetapan SK RSUD sebagai rumah sakit rujukan, semua korban dijamin pemerintah, ada dalam klausul SK gubernur,” kata Usmar.
Ia mengajak semua lapisan masyarakat mencegah penyebaran corona secara bahu membahu.
“Apapun yang bisa kita bantu terutama bagi tenaga medis di RSUD yang sangat sangat terbatas , dan gugus tugas dan DPRD wajib segera memobilisasi tambahan kekurangan tenaga medis di samping kekurangan APD,” tandasnya.[] Hari