Sandiaga Uno Dorong PT BLST Milik IPB Go Publik
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pengusaha sukses Sandiaga Uno dorong PT Bogor Life Science and Technology (BLST), Holding Company of IPB University untuk initial public offering atau IPO atau go publik.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat hadir dalam acara proses penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) BLST 2021 di IPB International Convention Center, Bogor, Senin (16/11/2020).
Hadir dalam acara itu jajaran Komisaris dan Direksi PT BLST.
Sandi, demikian sapaan Sandiaga Uno yang juga mantan wakil Giubernur DKI Jakarta dan calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto, mengatakan, mengenai Initial Public Offering (IPO), pasar akan melihat pada aset baru revenue.
“Keputusan saya dulu menjadikan ADARO sebagai holding untuk masuk ke bursa saham. Saya mendorong BLST untuk masuk ke bursa saham. Karena jika sudah masuk ke bursa saham, perusahaan akan terdorong untuk menerapkan good corporate governance atau GCG. Mudah-mudahan saya bisa jadi salah satu investor untuk BLST di masa depan,” kata Sandi dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (18/11/2020).
Terkait mengelola perusahaan di masa krisis, Sandi mengatakan, pada situasi krisis saat ini kita juga harus mempertimbangkan sektor usaha yang mampu menjawab kebutuhan seperti COVID defense sector.
“Jika ada, maka perlu dikelompokkan anak perusahaan yang berkaitan dengan Kesehatan. Karena pada situasi saat ini bisnis yang berkaitan dengan sains dan Kesehatan banyak dibutuhkan oleh pasar,” ungkap Sandi.
Dalam kesempatan itu, Sandi juga menyampaikan peluang bagi PT BLST untuk bekerja sama dengan start up dan perusahaan yang dikelolanya seperti OKE-OC dan Rumah Siap Kerja. “Sehingga perlu dianalisis kerja sama langsung yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya.
Sementara itu, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria dalam paparannya berpesan agar PT BLST memperbarui mindset, attitude, dan way of doing things.
“Kita perlu perilaku baru, cara kerja baru. Jadi mindset-mindset kita harus berbeda dari mindset di masa lalu. Jadi kalau dulu BLST mengandalkan aset sebagai sumber revenue, ke depan kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan aset, kita juga harus menumbuhkan bisnis berbasis sains dan pelayanan yang kita miliki. Kalau kita ingin sukses maka kita harus bekerja lebih keras dari orang lain,” katanya.
Prof Arif lalu menyampaikan mengenai skill-skill yang perlu dimiliki di tahun-tahun mendatang dalam rangka menghadapi volatility, uncertainity, complexity, and ambiguity atau VUCA.
“Situasi krisis saat ini merupakan momentum yang sangat baik untuk melahirkan inovasi-inovasi terbaik untuk menjawab solusi dan tantangan ketidakpastian,” kata Rektor. [] Admin