Laporan Utama

Mabes Polri Jadwalkan Klarifikasi Bupati Bogor dan 9 Lainnya Jumat

Bupati Bogor Ade Yasin

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Setelah pemanggilan atau mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk klarifikasi, Mabes Polri menjadwalkan mengundang untuk klarifikasi Bupati Bogor Ade Yasin dan 9 lainnya pada Jumat (20/11/2020).

Pemanggilan untuk klarifikasi itu terkait dengan kerumunan yang terjadi dalam acara Habib Rizieq. Anies dipanggil terkait kerumunan di Jakarta, sementara Ade Yasin dan 9 lainnya dipanggil terkait kerumunan di Bogor, saat Habib Rizieq mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11/2020).

“Bahwa ada 10 orang yang dipanggil atau diundang untuk klarifikasi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/11/2020), dilansir dari cnnindonesia.com.

Baca juga  Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya Siap Kerjasama Pemberdayaan Agroprenuer Sosial

Menurut Argo, tak menutup kemungkinan pihaknya akan memanggil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun, hal itu akan bergantung pada hasil klarifikasi yang dilakukan terhadap Bupati Bogor dan 9 lainnya padaj umat mendatang.

Dalam pemberitaan detik.com, 10 orang yang dipanggil meliputi:

-Bupati Bogor Ade Yasin

-Sekda Burhanudin

-Camat Megamendung

-Kasatpol PP

-Kades Sukagalih, Megamendung

-Ketua RW 3 Bapak Agus

-Kades Kuta Pak Kusnadi

-Ketua RT 01 Marno

-Bhabinkamtibmas Aiptu Dadang Sugiana

-Satu orang pihak Front Pembela Islam (FPI)

Bupati Bogor Ade Yasin dan juga putri sulungnya, pada Rabu (18/11/2020) dinyatakan positif covid-19, dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di kediaman.

Belum diketahui, apakah Bupati Bogor tetap akan memenuhi undangan Mabes Polri, atau diwakilkan kepada Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, atau cukup klarifikasi dari Sekda Burhanuddin yang ada dalam daftar yang akan dipanggil untuk klarifikasi.

Baca juga  Wagub Uu : Gayung Bersambut , Program BES Selaras dengan Program Jabar

Sebelumnya, Kapolri mengeluarkan telegram memutasi sejumlah Kapolda di Indonesia. Dua di antaranya, dicopot lantaran tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Dua sosok itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahradi.

Kapolri turut memutasi Kombes Heru Novianto dari jabatan Kapolres Metro Jakarta Pusat, dan AKBP Roland Ronaldy dari jabatan Kapolres Bogor. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top