RSUD Parung Harusnya Sesuai Visi Misi Awal, Kenapa jadi Klinik?
BOGOR-KITA.com, PARUNG – Program Panca Karsa yang menjadi andalan serta visi misi dari pasangan Ade Yasin dengan Iwan Setiawan dalam ajang Pilkada Kabupaten Bogor 2018; lalu akan segera dilihat hasilnya seiring habisnya masa jabatan pada akhir Desember 2023 mendatang.
Salah satu program Panca Karsa adalah Bogor Sehat, dimana lebih spesifik dijabarkan dengan penyediaan fasilitas layanan kesehatan berupa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parung yang berada di wilayah bagian utara Bumi Tegar Beriman.
Meskipun pembangunan fisik gedung RSUD Parung sudah selesai, namun untuk beroperasi layaknya rumah sakit, masih diperlukan berbagai hal yang harus dilengkapi baik sarana maupun tenaga medisnya. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pun akhirnya hanya bisa mengoperasikan RSUD Parung sebagai klinik dengan sejumlah poli.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Usep Supratman menyoroti program Panca Karsa yang akan habis dalam beberapa bulan ke depan. Menurut Usep, dengan sisa waktu masa jabatan Plt Bupati hingga Desember 2023, maka ia mendorong agar visi misi Panca Karsa dapat diselesaikan.
“Kalau secara kuantitas hampir semua program Panca Karsa selesai, hanya dari sisi kualitas saja yang masih perlu dipertanyakan. Misalnya, program Samisade secara kuantitas 416 desa sudah mendapatkan manfaat, namun secara kualitas apakah hasilnya benar? teknis syaratnya benar? Lalu apakah Inspektorat melaksanakan tupoksi pemeriksaan?,” ucap politisi PPP ini kepada wartawan.
Usep juga menyoroti soal RSUD Bogor Utara yang menjadi klinik. Seharusnya, kata dia, itu dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup) nya dulu supaya ada payung hukumnya. “Ini Perbup nya belum keluar malah dijadikan klinik, kan itu juga tanda tanya. Karena di visi misi Panca Karsa bukan bikin klinik,” terangnya.
Harusnya, lanjut Usep, RSUD Parung bisa sesuai visi misi awal. Sebab, jika tetap dipaksakan hanya sebatas jadi poliklinik, akhirnya Pemkab Bogor akan kesulitan saat akan meminta bantuan. “Harusnya rumah sakit, kalau Sekarang misalkan ditentukan poliklinik akhirnya kita minta bantuannya gimana,” tegas Usep Supratman.
Hampir senada, tokoh muda wilayah Parung, Asep Ashari mengatakan, selaku masyarakat warga Parung khususnya umumnya warga Bogor Utara, sangat berharap bahwa konsep rencana awal sebagai RSUD itu tetap dilaksanakan dan dilanjutkan jangan hanya berhenti sampai di klinik.
“Akan tetapi pemerintah juga jangan hanya janji saja kalo seandainya ada 10 tahapan dari klinik ke rumah sakit. Ya minimal tahapan – tahapan itu sudah mulai ditempuh oleh pemerintah, baik kesiapan secara legalitas ataupun anggaran,” papar fungsionaris DPD Golkar Kabupaten Bogor ini.
Selain itu, lanjutnya, informasi terkait hal ini harus tersampaikan kepada warga masyarakat atau umum secara utuh.
Karena jika dilakukan transparan, maka masyarakat biasa juga siap membantu seadanya dari setiap tahapan yang perlu ditempuh oleh Pemkab Bogor.
“Sehingga masyarakat juga dilibatkan. Syaratnya masyarakat diberikan serta mendapatkan informasi yang valid. Karena keberadaan rumah sakit itu merupakan kebutuhan orang banyak,” tandas pria yang akan maju di Pileg 2024 mendatang ini.
Pemerintah Kabupaten Bogor resmi membuka Klinik Utama Rawat Jalan RSUD Parung di Desa Cogrek Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor Desember 2022.
Klinik tersebut dibuka langsung oleh Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan, dengan tujuan agar memudahkan masyarakat di wilayah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. [] Danu/Fahry