RSUD Kota Bogor Bangun Gedung Poliklinik Rp37 Miliar
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor melakukan peletakan batu pertama untuk gedung poliklinik.
Revitalisasi gedung poliklinik RSUD dengan menggunakan anggaran RP37 miliar dari APBD Kota Bogor itu ditargetkan selesai pada bulan Desember 2023.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto berharap pembangunan poliklinik itu dapat selesai tepat waktu.
“Mudah-mudahan tepat waktu dan tidak mengganggu pelayanan rumah sakit dengan dimulainya pembangunan ini, termasuk kita doakan semoga kualitasnya baik,” ucap Bima Arya, Sabtu (3/6/2023).
Bima berharap peningkatan gedung poliklinik dan dilaunchingnya BJB Hope serta e-Blud RSUD Kota Bogor bisa memberikan sentuhan-sentuhan untuk pelayanan yang lebih manusiawi.
Bima pun mengingatkan secanggih apapun gedung yang akan dibangun, mewah, bersih dan sebagainya tetap harus mengutamakan pelayanan yang baik bagi warga yang berobat. Jangan ada pelayanan yang kurang baik ke warga terutama saat menyambut kedatangan pasien.
“Mau secanggih apapun, gedung megah, bersih, mewah, semuanya gampang bayar. Tapi disambut dengan jutek, disambut dengan ketus, tidak ada artinya. Jadi ini sangat berbeda dengan yang lain. Warga ke sini mempertaruhkan hidupnya, mempertaruhkan segalanya. Ini selalu saya tidak pernah bosan ingatkan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir mengaku bersyukur lantaran RSUD Kota Bogor terus mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat hingga Pemerintah Pusat.
Pembangunan renovasi lanjutan gedung poliklinik ini sebagai bukti perhatian dari Pemkot Bogor, Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.
“Hari ini kita akan membangun di Blok 1 ini poliklinik yang bersumber dari APBD 2. Insyaallah ini tidak berhenti, sekarang akan dimulai pembangunan untuk satu lantai, kemudian kita akan membangun lagi di tahun depan untuk peningkatan 3 lantai,” kata dr. Ilham.
Terkait dengan peluncuran BJB Hope dan e-Blud RSUD Kota Bogor sebagai upaya menciptakan transaksi digital agar akuntabilitas keuangan lebih baik dan lebih transparan.
“Semuanya kita harapkan untuk e-catalog, sehingga semuanya bisa dipantau, diawasi secara bersama-sama, sehingga kesalahan-kesalahan atau human error atau hal-hal lain yang tidak kita inginkan bisa di minimalisir dan reduksi,” tandasnya. [] Ricky