Kab. Bogor

Puncak Corona di Jakarta 28 April, Terinfeksi 1.8 Juta Orang

rektorat ipb

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Jakarta adalah epicentrum atau titik awal meluasnya corona atau covid-19 di indonesia. Sampai saat ini kasusnya terus bertambah. Kapan berakhir, dan berapa orang yang akan terinfeksi? Menurut prediksi berdasakan penelitian tim peneliti IPB University, puncak corona di Jakarta terjadi pada 28 April 2020, dengan jumlah masnayarakat yang terinfeksi mencapai 1,8 juta lebih.

Penelitian dilakukan pada 29 Maret 2020. Sejumlah pakar IPB University dari berbagai disiplin ilmu ikut terlibat dalam tim penelitian. Mereka adalah Dr. Yeni Herdiyeni (Dept. Ilmu Komputer, FMIPA IPB), Dr. Okti Nadia Poetri (Dept. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet), Dr. R. Dikky Indrawan (Sekolah Bisnis, IPB), Dr. Musthafa (Dept. Ilmu Komputer FMIPA IPB), Dr Chaerul Basri (Dept. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet), Prof. Indra Jaya (Dept. Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB), Dr. Heti Mulyati (Dept Manajemen, FEM IPB).

Baca juga  Proyek Bendungan Cibeet dan Cijurey Dimulai, Jalur Puncak 2 Dibiayai APBN 

Model yang digunakan adalah Model Statis untuk kasus Jakarta, dan dinamis untuk melihat penyebarannya secara nasional.

Model statis menggunakan analisa SEIR atau Suspectible, Exposed, Infencted, Recored. Semenetara model dinamis

Sedang model dinamis untuk melihat penyebarannya secara nasional di Indonesia menggunakan
Mengunakan analisis trend, dalam hal ini time series seasonality, analisa model SIR atau Suspectible, Infencted, Recored, berbasis data yang diumumkan. Model ini tidak digunakan untuk prediksi puncak epidemiology, melainkan untukmemprediksi respon sosial ekonomi terhadap kejadian yang diumumkan.
Puncak Corona di Jakarta
Asumsi yang digunakan meliputi:
Asumsi 1
• lama inkubasi = 4
• lama infeksi = 3.6
• rata-rata penyebaran virus (beta) = 1.07
• sigma (incubation rate) = 1/lama inkubasi
• gamma (recovery rate) = 1/lama infeksi Model 1: Jakarta Case As
Asumsi 2
Data yang digunakan hanya berdasarkan data penerbangan dari wilayah wabah pertama kali terjadi (Wuhan) ke Jakarta (imported Infection).
Data penerbangan diambil dari situs www.wego.co,id. Menurut situs tersebut ada 17 penerbangan langsung dari Wuhan ke Jakarta.
Pesawat yang digunakan adalah SilkAir. Berdasarkan informasi dari Wikipedia asumsi pesawat adalah Boeing 737-800. Maka jumlah penumpangnya: 162 orang.
Data penerbangan pada tanggal 17 Maret 2020 dengan asumsi sama dengan data jumlah penerbangan sebelum Airport Wuhan di lockdown.
Awal wabah di Jakarta dimulai tanggal 2 Maret 2020 berdasarkan data yang diambil dari Johns Hopkins University (https://coronavirus.jhu.edu/)
Penumpang yang menjadi carrier SARS-Cov-2 (direct flight) dari Wuhan ke Jakarta memiliki peluang 0.5% dan untuk inbound flight peluangnya 0.05%.
Dari data tersebut maka diperoleh: imported_infection = (17 * 162) * 0.0005 + 162 * 0.005
Berdasakan asumsi tersebut maka puncak wabah covid-19 di jakarta terjadi pada tanggal 28 April 2020 dengan jumlah individu yang terinfeksi sebesar 1.874.005. Jumlah Populasi Jakarta: 10.520.000
Saran dan mitigasi dari model prediksi statis Covid-19 di Jakarta adalah,
• Mewaspadai puncak kejadian
• Mewaspadai penyebaran ke daerah lain
• Pembatasan pergerakan yang dilakukan harus diperkuat khususnya di wilayah Jakarta dengan klaster kejadian terbanyak.
• Memperhatikan link dan network structure pergerakan masyarakat dari wilayah kejadian terhadap wilayah lain di luar Jakarta • Mewaspadai unreported cases
• Khususnya untuk orang yang positif dan berpotensi sebagai carrier. [] Hari
Sementara puncak wabah (infeksi) corona di Indonesia diprediksi terjadi pada minggu pertama Mei 2020 dengan jumlah kasus sekitar 600.000. [] Hari

Baca juga  4 Guru TK Kabupaten Bogor Juara Nasional Guru Berprestasi di Masa Pandemi
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top