Kab. Bogor

Potensi Hujan Kota dan Kabupaten Bogor 13-18 Oktober 2020

BOGOR-KITA.com, CIBINONG- Dalam kurun waktu 6 hari kedepan, secara umum wilayah kabupaten dan Kota Bogor masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Prakiraan ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi, S.Stat., M.Si, Senin (12/10/2020).

Asep mengatakan, adanya pusaran angin di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera menyebabkan masa udara yang bertiup di pulau Jawa berasal dari Timur dan Tenggara. Kondisi suhu muka laut Jawa dan perairan Samudera Hindia yang masih hangat menyediakan suplai uap air yang cukup untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.

Dalam kurun waktu 6 hari ke depan, hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di kecamatan-kecamatan Jasinga, Sukajaya, Cigudeg, Leuwiliang, Nanggung, Leuwisadeng, Cibungbulang, Pamijahan, Ciampea, Dramaga, Tenjolaya, Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi, Megamendung dan Cisarua.

Baca juga  Operasi Yustisi Digelar di Simpang Gadog

Wilayah kecamatan-kecamatan tersebut berada di kaki Gunung Salak, merupakan daerah dataran tinggi dan banyak terdapat tempat dengan kemiringan di atas 30 derajat, sehingga potensi bencana alam banjir bandang dan tanah longsor dapat mengintai kapan saja, apalagi frekuensi hujan dengan intensitas Sedang sering terjadi di area ini.

Kondisi iklim saat ini sedang dalam proses fenomena La Nina, di mana dampak cuaca di wilayah Indonesia berupa frekuensi kejadian hujan yang menyebabkan kumulasi hujan berada di atas rata-rata normalnya.

Kondisi ini patut disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan setiap elemen masyarakat dan pemerintah daerah akan potensi bencana alam menyertai fenomena alam ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) senantiasa memberikan peringatan dini setiap akan terjadinya potensi cuaca ekstrim.

Baca juga  500 Perencana Kota se-Dunia akan Kumpul di Bogor

Sinergitas BMKG dengan jajaran Pemerintah Daerah, BPBD, TNI Polri, Tagana dan Masayarakat secara aktif dapat mencegah terjadinya korban bencana alam. “Diharapkan sinergitas ini memberikan edukasi masyarakat dan pencegahan guna menciptakan kondisi tanpa korban (zero victim) pada kejadian bencana alam hidrometeorologis,” kata Asep. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top