Kota Bogor

PKL Pedati dan Lawang Saketeng Tetap Minta Relokasi Setelah Lebaran

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor terus mematangkan rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Pedati dan Lawang Saketeng. Bahkan Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) sudah menetapkan bahwa relokasi PKL akan ditetapkan pada 6 Maret mendatang.

“Sudah disepakati bersama bahwa relokasi dilaksanakan di tanggal 6 Maret,” ucap Direktur Utama (Dirut) PD PPJ Muzzakir pada Minggu (16/2/2020).

Muzzakir mengatakan bahwa Pasar Bogor mampu menampung 696 pedagang sesuai data yang diberikan, di antaranya sekitar 400 pedagang malam dan 200 pedagang siang. Ia juga mempersilahkan kepada perwakilan pedagang untuk melakukan survey bersama sama ke lokasi di lantai 3 Pasar Bogor. Relokasi yang dilaksanakan nanti bukan saja memindahkan pedagangnya, tetapi para pembelinya juga dipindahkan.

Baca juga  KAPD Peragakan Padamkan Api dengan Karung Basah dan APAR

“Kita sudah siapkan di lantai 3 dan tempatnya juga mampu untuk menampung seluruh pedagang dari Jalan Pedati dan Lawang Saketeng. Untuk pedagang buah ditempatkan di lantai 1. Kita gunakan sistem shift sepertI yang sekarang ditetapkan di Lawang Saketeng dan Jalan Pedati ini,” jelasnya.

Sementara, perwakilan pedagang Nana mempertanyakan kesepakatan relokasi tangal 6 Maret, karena menurutnya, pedagang belum diajak musyawarah untuk menentukan waktu relokasi.

“Kami tetap minta relokasi dilakukan setelah lebaran. Relokasi ini jangan ditentukan sepihak, tapi pedagang juga harus dilibatkan,” tegasnya.

Kenapa meminta relokasi setelah lebaran, lanjut Nana, karena saat Ramadhan merupakan momentum ekonomi pedagang, selain itu di waktu bersamaan juga akan ada pergantian tahun ajaran sekolah.

Baca juga  PKL di Bundaran Air Mancur Perumahan Taman Yasmin Ditertibkan

“Pemkot Bogor harus memikirkan nasib pedagang dong, kita semua berharap dari bulan puasa. Kami siap mematuhi ketika lebaran semua kawasan sudah kosong tidak perlu ditertibkan, tapi tolong permohonan penangguhan relokasi sampai lebaran dipenuhi oleh pemerintah,” jelasnya.

Senada, koordinator pedagang Irfan Efendi menegaskan, tidak ada perwakilan pedagang yang dilibatkan dalam penentuan waktu relokasi tanggal 6 Maret. Pedagang tetap meminta waktu relokasi ditangguhkan hingga lebaran.

“Kita tetap meminta agar direlokasi setelah lebaran. Pedagang ingin dilibatkan penuh soal relokasi, baik waktu, tempat penampungan relokasi dan lainnya. Kesiapan tempat penampungan juga belum jelas, soal pembangunan penataan inipun belum dilaksanakam tender lelangnya, jadi masih banyak waktu untuk relokasi hingga lebaran nanti,” tegasnya.

Baca juga  Ini Tanggapan Muspida dan Tokoh Lintas Agama Terhadap Seruan FMB

Soal akan diberlakukannya dua shif di lokasi penampungan pedagang di Pasar Bogor nanti, Irfan menuturkan bahwa pedagang semua menolak. Karena kenyataannya sekarang saja tidak ada shif shif bagi pedagang, semua pedagang memiliki lapak masing masing.

“Pengalaman melihat relokasi di tempat lain, kalau digunakan shif shif an itu akan merugikan pedagang. Kami menolak dan tetap meminta 696 pedagang disiapkan semua tempatnya,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top