Nasional

Peneliti Cina Temukan Flu Babi Jenis Baru, Berpotensi Jadi Pandemi 

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Virus Corona (Covid-19) belum juga ditemukan vaksinnya, kini muncul ancaman baru, yakni flu babi. Para peneliti Cina, dikabarkan telah menemukan flu babi jenis baru yang bisa menjadi pandemi.

Penemuan tersebut dilansir oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS, jurnal sains di Amerika Serikat (AS), pada Senin (29/6/2020). Virus yang dinamai G4 ini secara genetik adalah turunan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009 dengan jumlah korban di Amerika Serikat mencapai 17.000 orang.

“Virus ini punya kapasitas bermutasi dan menginfeksi manusia,” tulis jurnal yang dibuat oleh ilmuwan di sejumlah universitas Cina serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina.

Baca juga  Masjid Tidak Pernah Netral

Para peneliti dari China Agricultural University (CAU) telah mengambil 30.000 tes swab hidung dari babi di rumah jagal 10 provinsi Cina, termasuk di rumah sakit hewan sejak 2011 sampai 2018.

Dari serangkaian tes panjang tersebut menemukan 179 jenis flu babi, sedangkan virus baru flu babi lebih banya muncul pada sampel 2016 sampai 2018.

Para peneliti menggunakan binatang Ferret, sejenis musang pada uji coba flu babi ini. Ferret dipakai karena memiliki gejala flu seperti manisia, seperti demam, bersin dan batuk.

Menurut jurnal tersebut, Virus G4 flu babi yang baru ini dapat bereplikasi dalam sel manusia, bahkan menyebabkan gejala yang lebih serius dibanding Ferret. Hasil tes juga menunjukkan kekebalan yang dimiliki manusia dari paparan flu musiman tersebut, tidak memberikan kekebalan terhadap G4.

Baca juga  Apriyani Rahayu Mengawali Sukses dari Raket Cicilan

Sementara James Wood sebagai Kepala Departemen Kedokteran Hewan di Universitas Cambridge, mengingatkan agar sering dilakukan pengecekan berkala terhadap para pekerja di peternakan babi untuk mencegah meluarnya virus flu babi yang baru ini.

Apalagi, dari hasil tes antibodi, sebanyak 10,4 persen pekerja di industri babi sudah terinfeksi. Hasil tes pun menunjukkan 4,4 persen populasi umum tampaknya juga telah terpapar. Dengan demikian, virus telah berpindah dari hewan ke manusia, tetapi belum ada bukti virus itu dapat menular antarmanusia. [] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top