BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai melakukan proses lelang pengadaan barang dan jasa.
“Wali Kota sudah mengevaluasi kegiatan yang gagal lelang pada tahun lalu. Di tahun ini pihaknya ditugaskan untuk mengawal kegiatan terutama yang merupakan program prioritas Pemkot Bogor,” Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor, Dody Ahdiat usai rapat dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Selasa (14/1/2020).
Soal lelang menjadi salah satu hal yang disinggung Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersama pemerintah pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
“Kenapa sih kita tidak mulai yang namanya lelang, lelang pengadaan barang dan jasa itu dimulai bulan Januari, kenapa terus kita menunggu-nunggu sampai September baru lelang. Ada apa ini, sehingga kualitas barang yang dihasilkan, kualitas produk yang dihasilkan menjadi jelek. Itu pasti pekerjaan yang dilakukan di akhir-akhir, bulan November masih ada lelang, bulan November itu masih ada lelang,” kata Presiden Jokowi.
“Konstruksi di bulan November ini mau apa, jadi barang apa nanti, ini konstruksi loh ya, bukan pengadaan barang dan jasa, kaya gini diterus-teruskan, mau jadi apa barang itu. Kalau ada jembatan ambruk, ada SD ambruk, ada gedung SMP ambruk, ya enggak kaget saya,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kota Bogor, tercatat sedikitnya ada 284 Pengadaan Barang Jasa di sepanjang tahun 2020.
Dari 284 tersebut, ada 10 Pengadaan Barang Jasa yang menjadi prioritas Pemkot Bogor. Tiga di antaranya sebut saja Pelebaran Jembatan Otista, Penataan Suryakencana dan Pembangunan Alun-alun Taman Topi.
“Tiga pembangunan infrastruktur tersebut akan dimonitor secara intens sesuai arahan pak wali saat rapat,” ujar Dody.
Dody mengatakan, anggaran untuk pengadaan barang dan jasa sudah ada, baik dari APBD Kota Bogor ataupun dari Bantuan Provinsi, juga peraturan timeline tender yang sangat ketat.
“Waktunya sangat ketat dan kalau ada miss atau kesalahan bisa membuat kegiatan tidak terlaksana. Jadi kami kawal dan amankan program yang prioritas,” tegasnya.
Ia menambahkan, di bawah Bagian PBJ pihaknya pun sudah membentuk beberapa Pokja yang bertanggung jawab untuk mengawal setiap pengadaan Barang dan Jasa.
Pihaknya pun terus berkomunikasi dengan OPD yang menjadi pelaksana kegiatan, seperti Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan lainnya.
“Harapan kami OPD bisa ikut dalam menyukseskan tender ini, harus dilakukan dengan cepat dan tanpa ada kesalahan,” katanya.
Berikut Pembangunan Prioritas Kota Bogor
1.Pelebaran jembatan otista dengan anggaran Rp 40 Miliar
2. Penataan Suryakencana dengan anggaran Rp 30 Miliar
3. Pembangunan Alun-alun Taman Topi Kota Bogor dengan anggaran Rp 12 Miliar
4. Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dengan anggaran Rp 14,6 Miliar
5. Revitalisasi gedung perpustakaan dengan anggaran Rp 14,6 Miliar
6. Pembangunan Puskesmas Kayumanis
dengan anggaran Rp 5,7 Miliar
7. Pembangunan Puskesmas GG Aut dengan anggaran kurang lebih Rp 4 Miliar
8. Pembangunan Puskesmas Lawang Gintung dengan anggaran Rp 4,7 Miliar
9. Pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana dengan anggaran Rp 5,5 Miliar
10. Pengadaan Alat Kesehatan RSUD dengan anggaran Rp 55 Miliar. [] Admin/(Prokopim