Kunjungi Bogor, Wamen ESDM Pastikan Pengecer Gas Elpiji Bersubsidi Bisa Berjualan Lagi
BOGOR-KITA.com, CIAWI – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral / Wamen ESDM Yuliot Tanjung memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram mulai dari tingkat pedagang pangkalan hingga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) tidak terjadi kendala pasca berubahnya pengaturan rantai pasok penjualan gas melon tersebut.
Ia mengakui terjadi keramaian atau panic buying di tengah masyarakat karena tidak dapat lagi membeli gas isi ulang di warung kelontong terdekat.
“Dan akhirnya mereka mendatangi langsung pangkalan elpiji 3 kilogram dan terjadi antrian Panjang di hampir seluruh pangkalan elpiji,” kata Yuliot Tanjung saat mendatangi Agen SPBE di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (4/1/2025).
Dalam kunjungannya di SPBE Ciawi Bogor, Wamen ESDM Yuliot Tanjung memastikan mulai saat ini pedagang pengecer dan warung kelontong dapat kembali menjual gas elpiji 3 kilogram dengan meningkatkan status menjadi sub pangkalan.
Ia mengungkapkan, naiknya status pedagang pengecer menjadi sub pangkalan sebetulnya untuk memangkas rantai pasok penjualan gas elpiji 3 kilogram.
“Dengan begitu harga ke masyarakat sesuai yang kita inginkan,” tutupnya.
Sementara, Kepala Operasional SPBE Gadog di bawah PT Mitra Harun Jasindo , Yayan Sofyan menambahkan, jika sub pangkalan nantinya dapat langsung mengisi ulang ke SPBE dengan harga yang sama dengan harga isi ulang dari pangkalan.
“Pemangkasan rantai pasok juga diharapkan menurunkan harga jual di tingkat konsumen yang saat ini berkisar 19 ribu hingga 20 ribu rupiah per isi ulangnya,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam 3 Siliwangi Mayjen Dadang Arif Abdurrahman, Danrem 061 Suryakencana Brigjen Faisol, Dandim 0621 Letkol Infanteri Henggar Tri Wahono serta Pj Bupati Bogor Bachril Bakri.
SPBE Ciawi sendiri memproduksi isi ulang gas elpiji 3 kilogram sebanyak 50 hingga 60 ton per hari, dengan jangkauan layanan hingga 2 wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. [] Danu