BOGOR-KITA.com, GUNUNG PUTRI – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) menyerahkan 4 rekomendasi pencegahan luapan Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi kepada Presiden Jokowi. Rekomendasi tersebut diserahkan ketua KP2C Puarman melalui 2 Stafsus Presiden Jokowi Diaz Hendropriyono dan Angkie Yudhistia saat meninjau lokasi banjir di Bojongkulur dan Jatiasih, Selasa (14/1/2020).
Dalam kesempatan itu, Puarman, Ketua KP2C yang mendampingi kedua Staf Khusus Presiden itu berharap pemerintah pusat segera merealisasikan 4 Rekomendasi yang disorongkan KP2C dalam rangka pencegahan luapan Sungai Cileungsi maupun Kali Bekasi.
“Rekomendasi ini sudah pernah kami ajukan ke pemerintah pusat dan daerah setahun yang lalu, sebagai muara dari pengamatan kami yang cukup lama (sejak tahun 2006) tentang “perilaku” kedua sungai tersebut. Termasuk Sungai Cikeas,” jelas Puarman.
KP2C sendiri adalah komunitas yang memberikan peringatan dini tentang potensi ancaman banjir yang diakibatkan luapan ketiga sungai, edukasi sungai dan gerakan restorasi sungai (penghijauan).
Ke- 4 Rekomendasi KP2C itu adalah normalisasi sungai Cileungsi, pembangunan tanggul permanen, pembangunan pintu pengendali air, dan pembangunan waduk di hulu Sungai Cileungsi.
Dengan upaya tersebut di atas, KP2C meyakini potensi banjir di kawasan bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas maupun Kali Bekasi dapat diminimalisasi.
KP2C menyatakan siap untuk menyampaikan skenario pencegahan banjir dengan pemerintah, hingga pun menghadap langsung ke Presiden Joko Widodo untuk menjelaskan secara lebih detil hal ihwal ketiga sungai tersebut.
“Besar harapan kami, empat Rekomendasi KP2C ini menjadi pertimbangan Bapak Presiden dan dapat segera diwujudkan. Untuk itu, warga berharap pak Joko Widodo bisa melihat langsung kondisi di perumahan PGP dan VNI,” harap Puarman mengakhiri keterangannya.
Normalisasi Kali Bekasi
Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Bambang Hidayah, mengatakan normalisasi Kali Bekasi sudah diprogramkan. “Tahun ini kami melakukan pengadaan alat dan pembebasan lahan. Tahun depan proyek tersebut akan dimulai. Namun secara sporadis sudah dilakukan di titik-titik tertentu,” terang Bambang.
Menurut Bambang, normalisasi Kali Bekasi akan dimulai dari pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas mengarah ke Bendung Bekasi, kurang lebih sepanjang 2 km. “Namun bisa saja lokasi normalisasi diubah dengan menarik sedikit ke Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas,” jelas Bambang.
Mengenai usulan KP2C tentang pembangunan cek dam atau pintu air, Bambang menjelaskan perlu dibahas lebih dalam dari sisi fungsionalitas dan perencanaannya.
Untuk rencana pembangunan Waduk Narogong yang berfungsi meminimalisasi banjir di Kota Bekasi dan tempat tampung air baku Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bogor, Bambang menjelaskan rencana tersebut segera direalisasikan. “BBWS akan menghimpun masukan, khususnya terkait dengan lokasi pembangunan waduk tersebut,” ujarnya. [] Admin /KP2C