Kota Bogor

Ketua DPRD Angkat Bicara Soal TOD dan Pemindahan Kantor Walikota Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto turut menanggapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan menjadikan kawasan Danau Bogor Raya sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD) Light Rail Transit (LRT) dan pusat perkantoran Pemerintah Kota Bogor.

Rencana menjadikan kawasan Danau Bogor Raya sebagai kawasan TOD perlu dikaji secara matang baik dari aspek sosial maupun ekologis,” kata Atang Trisnanto, di Bogor Jumat (15/11/2019).

Wacana Danau Bogor Raya jadi kawasan TOD disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati usai mengikuti rapat Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kota Bogor di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Selasa (12/11/2019).

Menurut Erna, rapat tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan yang dilakukan pada 4 November 2019 yang dihadiri Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dengan pengembang PT. Sejahtera Eka Graha (SEG) dan pihak lainnya.

Baca juga  Titip Piala Adipura Tidak Pergi Lagi

Transit Oriented Development atau TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti Busway/BRT, Kereta api kota (MRT), Kereta Api Ringan (LRT).  

TOD pada umumnya dilengkapi jaringan tempat perhentian angkutan umum yang terhubungkan langsung dengan tujuan perjalanan dan oleh sebab itu mempunyai kepadatan yang relatif tinggi dan biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas parkir, fasilitas perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga,perbankan dan lain sebagainya. 

Pengembangan TOD menjadi tren di kota-kota besar khususnya di kawasan kota baru yang besar seperti Tokyo di Jepang, Seoul di Korea, Hongkong, Singapura, yang memanfaatkan kereta api kota.

Baca juga  Bangun Trem, PT INKA Akan Berinvestasi di Kota Bogor

LRT Jabodetabek sedniri, saat ini sudah sampai Cibubur dengan rute Cibubur-Cawang, Cawang-Bekasi, dan Cawang-Dukuh Atas ditargetkan tuntas 2021 (tahap I).

Sementara LRT tahap II, membentang 25 kilometer di pinggir Jalan Tol Jagorawi dari Cibubur – Sentul – Bogor.

Pengembang LRT Jabodebek, PT Adhi Karya Persero Tbk, siap mengeksekusi proyek LRT tahap II dari Cibubur sampai Bogor.

“Cibubur – Bogor dalam proses desain, tinggal instruksi pemerintah kapan dimulai, kami siap menjalankan,” kata Direktur Utama PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) Budi Harto di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Ruas LRT Cibubur -Bogor menelan total investasi sekitar Rp12 triliun, bila sudah dimulai ditargetkan selesai dalam 3 tahun.

Atang mengemukakan, bagusnya lebih banyak wilayah perumahan yang ditetapkan sebagai TOD, misalkan di masing-masing sisi barat, timur, utara, maupun selatan. Dengan demikian, pergerakan warga menggunakan transportasi publik bisa lebih tertata dan dapat mengurangi kemacetan di masa depan.

Baca juga  TOD Terminal Baranangsiang, BPTJ Akan Revisi IMB

Terkait pemindahan kantor pusat pemerintahan Kota Bogor, politisi PKS ini  menjelaskan bahwa pemindahan kantor Pemerintah Kota Bogor ke lokasi yang memiliki luasan lahan yang representatif dan mencukupi merupakan sesuatu yang baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa lokasi yang dipilih tetap harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor.

“Selain itu, juga harus memperhatikan kemudahan aksesibilitas dari seluruh warga Kota Bogor,” katanya.

Atang juga menuturkan bahwa untuk perkantoran pusat pemerintahan sebaiknya berada di tengah pusat kota.

“Dari sisi RTRW memang diperuntukkan untuk perkantoran dan dari sisi akses mudah dijangkau serta sebaiknya berada di wilayah tengah-tengah Kota Bogor,” imbuhnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top