BOGOR-KITA.com, JAKARTA- Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh besar terhadap transaksi berkurban secara digital, bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas bergama Islam, berkurban merupakan keharusan bagi yang mampu. Ditambah lagi dengan pembatalan keberangkatan haji, maka masyarakat memilih untuk berkurban di daerahnya masing-masing. Peningkatan daya beli kurban dirasakan Dompet Dhuafa yang hingga saat ini untuk penjualan kambing premium dengan bobot di atas 35 kg sudah habis terjual. Daya beli masyarakat melalui kanal digital hingga platform e-commerce masih sangat tinggi di tengah pandemi Covid-19.
Sampai saat ini Dompet Dhuafa terus melakukan optimalisasi dan sosialisasi yang masif kepada calon donatur maupun pekurban melalui kanal tersebut, sehingga donatur atau pekurban mempunyai pilihan kemudahan dalam bertransaksi digital. Cukup melalui mobile banking, transfer bank, cash, dompet elektronik, QRIS, maupun aplikasi seperti WhatsApp Pay berbasis Virtual Account calon pekurban dapat membeli hewan kurban yang ditawarkan oleh Dompet Dhuafa. Saat ini, tidak kurang dari 30 mitra strategis yang berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa.
“Memang benar, kurban digital menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang ingin berkurban di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat pun bisa langsung menanyakan kondisi hewan kurban kepada Dompet Dhuafa tentunya. Kami selama Tebar Hewan Kurban (THK) menyediakan berbagai layanan digital untuk memudahkan masyarakat, bahkan dengan ujung jari dan ponsel pintar di genggaman, masyarakat bisa berkurban. Layanan digital Dompet Dhuafa meliputi layanan landing page donasi kurban, transfer donasi kurban melalui e-mobile banking di seluruh masing-masing perbankan dan melalui layanan digital kita yang baru yaitu WhatshApp Pay,” ucap drg. Imam Rulyawan MARS., sebagai Direktur Eksekutif DD melalui keterangan tertulis diterima BOGOR-KITA.com Kamis (9/7/2020).
“Berbasis digital e-commerce hingga platform digital, berkuban saat ini memudahkan para milenial untuk berkurban dengan tetap meminimalisir potensi terjadinya penularan Covid-19 seiring meningkatnya aktivitas dan interaksi antar-masyarakat saat pelaksanaan kurban. Terbukti dari minat para pekurban dalam penjualan kambing premium Dompet Dhuafa. Selain itu pencapaian kurban diyakini akan melonjak dan terus bertumbuh daripada tahun lalu. Di tambah daya beli masyarakat yang tinggi serta batalnya pemberangkatan haji tahun ini menciptakan daya ekonomi berkurban dalam negeri cukup tinggi,” lanjut drg. Imam Rulyawan MARS.
“Sebagai upaya untuk menjaga kualitas hewan kurban, semua ketersedian hewan kurban di berbagai lokasi sentra ternak binaan kami wajib melakukan penimbangan dan memastikan kondisi kesehatan hewan kurban begitupun para peternak dijamin bebas dari segala penyakit. Di tengah pandemi Covid-19, program THK juga bergulir dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pelaksanaan rapid test bagi peternak juga dipilih untuk menjamin kelancaran program tersebut,” ujar Jainal Abidin, Ketua Tebar Hewan Kurban DD 2020.
“Harga yang kami tawarkan ke masyarakat terutama donatur maupun pekurban mempunyai nilai yang cukup terjangkau, dengan rincian harga untuk kambing standar senilai Rp.1.490.000,- dengan bobot 23-28 kg, untuk kambing medium dengan bobot 29-34 kg senilai Rp.1.690.000,- sementara 1/7 Sapi dengan bobot 250-300 kg senilai Rp.1.855.000,- dan untuk seekor sapi dengan bobot 250-300 kg senilai Rp.12.975.000,- sementara untuk kambing premiun sudah terjual habis,“ lanjut Zainal.
Selain itu, Dompet Dhuafa memakai sistem informasi teknologi dalam hal laporan kepada donatur atau pekurban melalui digital, merupakan hal strategis Dompet Dhuafa untuk bisa memberikan transparansi kepada donatur maupun pekurban. [] Hari
Bogor Kita bersama Dompet Dhuafa berkolaborasi membentang #KebaikanKurban hingga ke daerah tak terjangkau melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dengan tujuan agar masyarakat yang lebih membutuhkan dapat merasakan lezatnya daging kurban di Hari Raya Idul Adha 1441, terutama di masa pandemi. KLIK untuk berkurban di sini