Kota Bogor

IPB University Rumuskan Teknologi Budidaya Padi Cerdas Iklim

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mata pencaharian jutaan petani. Namun, sektor ini tengah menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah perubahan iklim yang berdampak negatif, seperti kekeringan, banjir, hama penyakit tanaman, dan penurunan hasil panen.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, PT Botani Seed Indonesia (BLST Group-IPB) bekerjasama dengan para ahli dari Rumpun Periset Padi IPB University dan didukung oleh AIP-Prisma telah merumuskan sebuah inovasi teknologi budidaya padi cerdas iklim. Inovasi ini dipaparkan dalam media expose yang berlangsung di IPB International Convention Center pada Selasa (3/9/2024).

Ketua Rumpun Periset Padi IPB University sekaligus Ketua Tim Perumus, Dr. Ir. Ahmad Junaedi, menjelaskan bahwa teknologi ini dirumuskan oleh 12 orang dalam timnya dan disebut dengan nama Asta Catha Padi atau H2E5I.

Baca juga  Transisi Endemi, Covid-19 di Kota Bogor Sudah Terkendali

“Rumusan ini sederhana dan bisa diimplementasikan. Meski prosesnya melibatkan banyak gagasan, akhirnya kami menyederhanakan rumusan ini agar lebih mudah dipahami dan diterapkan,” jelas Ahmad.

H2E5I sendiri merupakan singkatan dari 2 Harus, 5 Efisiensi, dan Integrasi. Dua hal yang harus dilakukan adalah penggunaan varietas unggul adaptif terhadap perubahan iklim dan penggunaan bibit tertentu. Lima efisiensi mencakup pengelolaan lahan, air, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja, yang semuanya terintegrasi dalam kerjasama antara produsen, pendamping, pedagang, petani, dan peneliti.

“Tujuan dari teknologi budidaya padi cerdas iklim ini adalah untuk meningkatkan ketahanan padi terhadap perubahan iklim, mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitasnya, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi,” katanya.

Baca juga  Bogor Green Room, Kado Istimewa Setahun Kepemimpinan Bima-Usmar

Sementara itu, Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, menyampaikan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar bagi sektor pertanian Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan teknologi ini menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sebagai langkah awal implementasi, IPB University melalui PT BLST telah menandatangani MOU kerjasama dengan Perum Bulog untuk mengembangkan pertanian cerdas iklim komoditas padi.

Kerjasama ini, kata Prof Arif akan menguji berbagai model pengembangan budidaya padi cerdas iklim di berbagai lokasi, melibatkan Unit Kemitraan Produksi-Perum Bulog, PT Botani Seed Indonesia, serta mitra petani dan pemangku kepentingan lainnya.

“Semoga upaya ini dapat berkontribusi dalam pengembangan ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim, dengan pendekatan budidaya padi yang berorientasi pada produktivitas tinggi, biaya rendah, dan rendah karbon,” jelas Prof Arif. [] Ricky

Baca juga  Januari 2017, Dinsos Kota Bogor Tangangi 12 Masalah Sosial
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top