Bulan April 2024, Tercatat 1.010.411 Sambaran Petir di Jawa Barat
BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat ada 106 kali gempa bumi mengguncang wilayah Jawa Barat selama bulan April 2024. Tercatat pula, ada 1.010.411 kejadian kilat/petir dalam periode bulan April tahun 2024.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, T. Rahayu mengungkapkan, berdasarkan peta distribusi epicenter 106 kejadian gempa bumi selama April 2024 tersebut, terlihat 66 gempa terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa.
“66 gempa di laut itu akibat aktivasi dari sesar aktif dasar laut. Selain itu, ada 4 kejadian gempa bumi lain di laut akibat adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurosia,”‘ ungkap T. Rahayu, Sabtu (4/5/2024).
Sedangkan 28 gempa bumi lain nya, terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Lalu ada 8 gempa bumi di darat akibat adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo – Australia.
“Kedalaman gempa bumi bervariasi antara 4:hingga 317 kilometer. Skala magnitudo terbesar gempa bumi yang tercatat 6,5 dan magnitudo terkecil 1,4.” papar Ayu, sapaan akrabnya.
Sementara untuk aktivitas sambaran petir sepanjang bulan April 2024, menunjukkan petir CG (-) tertinggi terjadi pada minggu keempat (22-28 April) yaitu sebanyak 228.630 sambaran petir.
Sedangkan aktivitas kilat/petir CG (+) tertinggi berjumlah 131.929, terjadi pada minggu kesatu yaitu tanggal 1 hingga 7 April 2024,” jelasnya.
Ayu melanjutkan, jumlah kejadian petir tertinggi terjadi pada tanggal 22 hingga 28 April sebanyak 437.799 kejadian. Dan jumlah petir terendah terjadi pada minggu kelima yaitu tanggal 29 sampai 30 April 2024 sebanyak 68.202 kilat.
Berdasarkan data yang tercatat di BMKG selama bulan April 2024, kejadian petir terbanyak (tertinggi) melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Cianjur.
“Menyikapi kejadian gempa bumi dan kejadian kilat/petir tersebut, BMKG menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh adanya isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Terus monitor perkembangan di situs website dan media resmi BMKG,” tukas Ayu. [] Fahry