BOGOR-KITA.com, BOGOR – Tugas terbesar wali kota atau kepala daerah adalah membumikan gagasan. Selama enam tahun menjadi wali kota, tantangannya adalah memasukkan visi misi yang cemerlang menjadi RPJMD dan kemudian menjadi ribuan kegiatan di dinas.
Hal ini dikemukakan Walikota Bogor Bima Arya saat menerima 30 Mahasiswa Pascasarjana School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia di Jalan Ir. H. Juanda, Jumat (13/12/2109).
“Sekarang saya paham apa yang menyebabkan daerah di Indonesia jadi lautan ruko, PKL, angkot, karena antara visi misi tidak nyambung saat kerja, alias hanya menggugurkan kewajiban saja,” kata Bima Arya.
Nmaun demikian, Bima mengungkapkan masih ada kegagalan dari periode pertamanya, yakni di bidang transportasi karena program konversi angkot tidak berjalan.
Maka, di periode kedua selain mewujudkan Kota Ramah Keluarga ia juga tetap fokus pada transportasi. Salah satunya di percepatan pembangunan Trem di Kota Bogor sebelum LRT masuk Kota Bogor dua tahun mendatang.
“Sebaliknya untuk Kota Ramah Keluarga tidak hanya soal infrastruktur tetapi juga edukasi, kesehatan, ekonomi, UMKM. Jadi bagaimana setiap kebijakan Pemkot semuanya harus mengacu pada layak anak dan ramah keluarga,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Chief Eksekutif Officer SGPP Oni Jamhari mengatakan, setiap tahun program Pascasarjana SGPP rutin melakukan kunjungan ke instansi pemerintah, instansi swasta ataupun lembaga internasional.
Kunjungan bertujuan agar para mahasiswa bisa belajar langsung tentang kepemimpinan dan kebijakan mengingat menjadi pemimpin itu tidak mudah.
“Harapan kami mudah-mudahan mahasiswa ini nantinya bisa punya persepsi yang baik tentang kebijakan pemerintah sesuai jurusannya,” harapnya. [] Admin/Humas Pemkot Bogor