BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dalam rangka memberikan informasi perkembangan covid 19 yang terjadi di Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) membangun system portal yang menyediakan informasi terkait kejadian penyebaran covid pada wilayah administrasi di Seluruh Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mitigasi risiko bencana dimana memberikan informasi yang valid kepada masyarakat agar masyarakat paham akan potensi bencana yang mungkin dapat terjadi di wilayahnya. Peta sebaran tersebut, dapat diakses melalui halaman https://covid19.big.go.id/.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim Badan Informasi Geospasial Ferrari Pinem dalam keterangan pers diterima BOGOR-KITA.com, Jumat (17/4/2020).
Adapun informasi yang ditampilkan adalah pergerakan jumlah kasus dari hari kehari secara nasional dan provinsi. Selain itu beberapa kajian analisa keruangan juga dilakukan berdasarkan pemanfaatan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber resmi.
Dikatakan, beberapa kajian tersebut di antaranya peta sebaran per waktu yang menunjukkan penyebaran dari pertama kali teridentifikasinya pasien positif sampai saat ini di suatu wilayah, sehingga akan terlihat bagaimana trend kenaikan jumlah dari hari kehari.
Selain itu terdapat juga analisa keterjangkauan rumah sakit rujukan yang menggambarkan apakah rumah sakit rujukan yang terdistribusi di suatu wilayah telah mampu menjangkau masyarakat dengan baik dimana akan terlihat gap dan kekosongan wilayah yang tidak terlayani. Untuk analisa risiko wabah covid 19 di Jakarta diukur berdasarkan jumlah kasus per kecamatan, tingkat kerentanan masyarakat yang terpapar, dan kemampuan rumah sakit dalam mengakomodir jumlah kasus, dari sini terlihat seberapa jauh tingkat risiko suatu wilayah akibat wabah yang terjadi.
Kemudian ada analisa origin destination yang dapat memberikan masukan ke orang-orang di wilayah yang memiliki pasien untuk datang kerumah sakit rujukan, kalau kemampuan rumah sakit diketahui sudah overload maka pasien dapat diberikan akses ke rumah sakit rujukan lain. Selain itu terdapat Analisa rasio prevelansi yang menggambarkan ukuran proporsi kasus dalam suatu populasi yang memiliki kondisi pada suatu waktu tertentu, dari hal ini akan terdeteksi tingkat konsentrasi spasial suspect covid 19 secara statistic dari sekumpulan nilai-nilai pada suatu wilayah geografis. Prevalensi sering bermanfaat karena mencerminkan beban penyakit pada populasi tertentu. Ini tidak terbatas pada beban dalam hal biaya moneter tetapi juga mencerminkan beban dalam hal harapan hidup, morbiditas, kualitas hidup, atau indikator lainnya. Pengetahuan tentang beban penyakit dapat membantu pengambil keputusan untuk menentukan di mana investasi dalam perawatan kesehatan harus ditargetkan, misalnya terkait tenaga medis, penyediaan ventilator, test-kid, masker, dan lain lain.
Analisa rate suspect positif terhadap orang dalam pemantauan atau ODP, menunjukkan dinamika yang cukup signifikan di sejumlah waktu kejadian pada wilayah tertentu. Dengan diketahuinya informasi terkait rasio ini, dapat membantu pemerintah untuk memberikan prioritas bantuan alat medis atau penanganan kasus covid-19, misalnya untuk diberikan rapid test covid19. Prioritas utama mungkin adalah untuk wilayah dengan nilai rasio rendah, karena rasio yang rendah menunjukkan orang yang terdata sebagai suspect positif juga masih rendah, yang mana kemungkinan disebabkan masih sedikitnya populasi yang dilakukan tes SWAB atau PCR.
Ada juga peta mapping cluster yang menunjukkan kasus kejadian terkonsentrasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk menentukan “Di mana lokasi evakuasi/fasilitas kesehatan tambahan harus ditempatkan?” Dapat dimanfaatkan untuk menentukan lokasi yang menjadi target utama penanganan covid-19, daerah dengan pola mengumpul dan dengan jumlah penderita tinggi (hot spots) tentu saja menjadi target utama. Kajian dengan model Standart Deviational Ellips (SDE) menunjukkan angka prevalensi kejadian di suatu wilayah menunjukkan angka geometri elips yang berbeda-beda. Hasil analisis ini dapat menunjukkan gambaran dan arah penyebaran wabah sehingga dapat menentukan “lokasi mana serta pada periode kapan harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk penanganan?”
Selain itu terdapat informasi laboratorium covid dan rumah sakit rujukan se-Indonesia yang dapat memberikan gambaran lokasi fasilitas layanan kesehatan. Informasi ini bekerjasama dengan kementerian kesehatan. Dari data ini kita dapat melihat kemampuan kapasitas layanan kesehatan seperti jumlah kamar, tenaga medis, ruang ICU, dan lain sebagainya.
Menurut Ferrari, saat ini kajian analisa masih terus dikembangkan dalam rangka penanggulangan wabah covid19.
Beberapa kajian yang masih dipertimbangkan adalah proyeksi penyebaran berdasarkan distribusi spasial yang tentunya akan berkorelasi terhadap rekomendasi peningkatan kapasitas layanan kesehatan.
Selain itu kajian spasial untuk tujuan distribusi bantuan dimana data ini terkait pihak yang berhak diberikan bantuan. Data dan informasi posisi geografis/ distribusi masyarakat yang berhak menerima bantuan tentunya akan memudahkan pendistribusian bantuan tepat sasaran, adapun data tersebut dapat berupa sebaran kemiskinan, sebaran daya listrik, sebaran ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
Kajian spasial untuk kesiapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memberikan gambaran seberapa besar kemampuan daerah dalam menyiapkan kebutuhan bahan dasar masyarakat, kesiapan sosial, budaya dan keamanan, serta seberapa besar laju penyebaran dan risiko covid 19 yang terjadi di suatu wilayah. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kajian untuk memonitoring kebijakan daerah terkait penanggulanan covid 19. Kajian ini mengarah kepada penilaian terhadap besaran kasus dan perkiraan pertumbuhannya serta potensi/ peristiwa apa yang mungkin terjadi ketika model terwujud dan langkah strategis apa yang perlu dilakukan. Dengan mengetahui proyeksi laju penyebaran dan kemudian dilakukan intervensi scenario penanggulangan akan terlihat sejauh mana hasil kebijakan dalam menekan laju penyebaran covid 19, apakah efektif atau tidak, sehingga dapat dijadikan masukan dalam mengevaluasi kebijakan tersebut nantinya. [] Admin